Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB Yuddy Renaldi menilai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat mempermudah perbankan dalam mengembangkan bisnis.
Peraturan yang dimaksud yakni POJK Nomor 12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum dengan kategorisasi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI).
Pasalnya, kata Yuddy, POJK tersebut dapat mempermudah perbankan baik untuk melakukan transformasi dan akselerasi digitalisasi maupun sinergi perbankan yang dapat meningkatkan efisiensi bagi operasional perbankan.
Dia menambahkan emiten bersandi BJBR juga sangat terbuka untuk berkolaborasi. Artinya, kolaborasi itu tidak terbatas pada satu bank saja dan tidak menutup kemungkinan Bank BJB akan bersinergi dengan BPD yang lainnya dalam waktu dekat.
“Tentunya sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, jadi dalam kerangka pengembangan bisnis bersama sama,” kata Yuddy dalam keterangan tertulis, Senin (14/3/2022).
Yuddy menyatakan Bank BJB selalu siap bersinergi dan berkolaborasi dengan BPD lain di Indonesia dengan semangat meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan pemerintah daerah. Adapun, kolaborasi tersebut dilakukan untuk kemajuan bersama serta saling menguntungkan.
“Kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD serta melakukan inovasi dan bertransformasi agar bisa bersaing di industri perbankan,” sambungnya.
Sebelumnya, sejumlah BPD secara terbuka menyatakan tertarik untuk bersinergi dengan Bank BJB di antaranya kerja sama dalam pemanfaatan teknologi perbankan.
Yuddy mengungkapkan, pasca terbitnya POJK tersebut, banyak BPD yang mulai melirik terbangunnya kelompok usaha bersama (KUB). Dia menegaskan, Bank BJB siap menjadi motor penggerak terbentuknya Holding BPD di masa akan datang.
Menurutnya, sinergi antar-BPD dinilai juga akan memberikan keuntungan lebih besar seperti dari sisi kemampuan pembiayaan akan meningkat.
Baca Juga
“Bank BJB dengan modal yang jauh lebih besar akan mampu menyerap kebutuhan kredit dengan nilai yang lebih besar. Misalnya, untuk pembangunan infrastruktur daerah maupun proyek strategis dengan skema pembiayaan bersama,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel