Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap Dicaplok Investor Thailand, Harga Bank Maspion Masih Premium?

Di tengah kesibukan melawan epidemi virus corona, PT Bank Maspion Tbk. justru sibuk mengurusi perihal konsolidasinya dengan Kasikornbank Public Company Ltd.
Bank Maspion/Bisnis.com
Bank Maspion/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kesibukan melawan epidemi virus corona, PT Bank Maspion Tbk. justru sibuk mengurusi perihal konsolidasinya dengan Kasikornbank Public Company Ltd.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (15/4/2020), perseroan mengumumkan telah menandatangani conditional sale and purchase agreement (CSPA) dengan Kasikorn Vision (KVision) terkait dengan penjualan saham perseroan.

Para pemegang sahamnya yaitu PT Alim Investindo (13,56%), PT Maspion (7,07%), PT Husin Investama(2,81%), PT Maspion Investindo (2,46%) serta lima pemegang saham individu (4,11%) ikut dalam penandatanganan CSPA tersebut.

“Berdasarkan CSPA itu, KVision akan melakukan pembelian saham dalam perseroan yang dimiliki pemegang saham tersebut,” kata Direktur Bank Maspion Endah Winarni.

Sebagai informasi, KVision merupakan anak usaha dari Kasikorn Bank, yang dimandatkan untuk memperoleh kemampuan peningkatan nilai baru untuk Kasikornbank. Lalu sekuat apa kemampuan bank yang berasal dari negeri Gajah Putih ini?

Berdasarkan laporan publikasinya, total aset yang dimiliki perusahaan ini per akhir tahun lalu tercatat sebesar 3,29 triliun Thailand Bath, atau sekitar Rp1.585 triliun, naik 1,66% secara tahunan. Adapun, penyaluran kredit tercatat 1,88 triliun Thailand Bath, naik 2,71% secara year-on-year (yoy).

Dengan bisnis intermediasi tersebut, Kasikornbank mampu mencetak laba 38,73 miliar Thailand Bath sekitar Rp18,67 triliun. Laba perseroan tak naik banyak dari percetakan 2018.

Endah menyebutkan, transaksi ini ditujukan untuk dapat memberi akses yang lebih luas kepada pelaku usaha dan investor-investor asal Thailand yang telah melaksanakan investasinya di Indonesia. “Terutama untuk usaha dan investasi yang masih termasuk dalam cakupan kantor jaringan di pusat dan beberapa kota besar.”

Selain itu, lanjut Endah, transaksi ini pun akan membantu Bank Maspion untuk mendukung rencana pengembangan layanan digital. “Yang ini juga merupakan salah satu visi misi kami,” katanya.

Dikutip dari situs website resminya, per Desember 2019, Kasikorn Bank telah menggenggam 9,99%. Adapun, pemegang saham pengendali Bank Maspion yakni adalah Alim Markus melalui PT Alim Investindo dengan porsi saham 62,01%.

Harga saham emiten berkode BMAS ini tercatat Rp256, turun 26,44% dari posisinya awal 2020. Rasio harga saham dengan laba bersih per saham (Price Earning Ratio/PER) yakni 15,15 kali, sedangkan rasio harga saham per nilai buku (price to book value/PBV) tercatat sebesar 0,94 kali.

Negosiasi Harga saham

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai negosiasi harga saham akan cukup alot. Pasalnya, Bank Maspion memiliki harga yang tergolong murah saat ini. Namun, dia menilai Kasikornbank juga harus menekan harga beli. Terlebih, ketika Kasikornbank menjadi pemegang saham utama maka akan ada beban tambahan dari tender offer.

“Tapi, rasanya pemegang saham lama bisa dapat harga yang cukup bagus. Mungkin di kisaran Rp500 per lembar saham,” tuturnya.

Sebaliknya, Marolop Alfred Nainggolan, Kepala Riset PT Koneksi Kapital, menilai harga BMAS saat ini masih termasuk premium karena banyak bank yang PBV-nya sudah turun bahkan sampai ke level 0,3x.

“Namun dengan kemampuan bank ini yang tetap konsistem membukukan laba harusnya harga dapat di set di atas harga IPO di atas Rp300-an,” ujarnya.

Alfred memprediksi tidak akan ada perubahan posisi pemegang saham pengendali, sehingga tidak perlu ada dana tambahan yang disiapkan untuk tender offer.

“Saya melihat Alim Markus bisa bersama-sama dengan Kasikornbank untuk mengembangan Bank Maspion ke depannya. Terutama untuk peningkatan modal hingga Rp3 triliun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper