Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsolidasi Bank Masih Marak pada 2020

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka pintu bagi semua investor untuk berpartisipasi dalam meningkatkan efisiensi arsitektur perbankan nasional.
Warga melintasi galeri anjungan tunai mandiri (ATM) di Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (5/8/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra.
Warga melintasi galeri anjungan tunai mandiri (ATM) di Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (5/8/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra.

Bisnis.com, JAKARTA — Aksi konsolidasi di industri perbankan diperkirakan masih marak terjadi pada 2020. Otoritas Jasa Keuangan pun membuka pintu bagi semua pihak untuk berpartisipasi untuk mendukung terbentuknya arsitektur perbankan Indonesia yang lebih efisien. 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan industri perbankan Indonesia masih sangat menarik bagi semua investor, baik luar maupun dalam negeri.
 
"Kami perkirakan [konsolidasi perbankan] akan marak seperti tahun lalu. Kami buka kesempatan bagi semua investor," ucapnya usai acara silaturahmi OJK dan Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis ( 2/1/2020).

Tahun lalu, konsolidasi yang terjadi di industri perbankan nasional disebut-sebut yang terbesar pascakrisis moneter 1998. Pemodal lokal dan asing saling berlomba melakukan aksi merger dan akuisisi bank di Indonesia.

Meski demikian, ego individu bank serta paket kebijakan yang kurang terintegrasi masih menjadi tantangan berat pada tahun ini.

Berdasarkan catatan Bisnis, konsolidasi perbankan pada 2019 tak hanya terjadi pada bank kecil.  Dinamika konsolidasi pada bank besar pun memberi kejutan tersendiri bagi pelaku industri perbankan di Indonesia.
 
Beberapa di antara aksi konsolidasi yang terjadi adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Bank BTPN Tbk., PT Bank IBK Indonesia Tbk., dan PT Bank Oke Indonesia Tbk.
 
Pada 2020, beberapa agenda konsolidasi masih berlanjut, seperti pada PT Bank Royal Indonesia dan PT Bank Rabobank International yang telah diakuisisi oleh PT Bank Central Asia Tbk. pada tahun lalu.
 
Selain itu, ada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. yang tengah menjalankan rencana penerbitan sukuk dan penawaran saham terbatas pada tahun depan. Ada pula rencana rights issue PT Bank Bukopin Tbk., meski belum memiliki kepastian tentang siapa yang akan menyerap saham barunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper