Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih BTN Naik 2,2% Jadi Rp673 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara Tbk meraih laba bersih Rp673 miliar pada periode Januari—Juni 2013, meningkat tipis 2,2%  dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp659 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara Tbk meraih laba bersih Rp673 miliar pada periode Januari—Juni 2013, meningkat tipis 2,2%  dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp659 miliar.

Peningkatan laba ditopang pendapatan bunga yang mencapai Rp5,19 triliun, meningkat 19.06% dari setahun lalu. Sementara itu, pendapatan bunga bersih mencapai Rp2,27 triliun, tumbuh 15,43% dari setahun lalu.

Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono mengatakan kinerja selama semester I menjadi tantangan bagi industri di tengah kondisi makro yang belum kondusif. “Ada beberapa indikator yang berdampak tetapi tidak signifikan dan itu akan dapat teratasi pada periode berikutnya,” ujarnya hari ini, Selasa (23/7/2013).

Perseroan mencatatkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp91,4 triliun pada akhir Juni 2013, meningkat 26,78% dari setahun lalu. Ekspansi kredit bank yang fokus pada kredit properti jauh lebih tinggi dari industri perbankan yang hanya tumbuh 20,4%.

“Kredit BTN masih tumbuh dalam kisaran target yang direncanakan selama 2013, yakni kisaran 25%—28%,” ujarnya.

Maryono mengatakan BTN masih konsisten dalam bisnis inti dalam pembiayaan perumahan. Porsi pembiayaan perumahan mendominasi hingga 86,12% dari total kredit, dengan nilai Rp78,72 triliun. Sementara sisanya sebesar 13,88% atau Rp12,68 triliun disalurkan untuk non perumahan.

“Kami bersyukur kredit masih dapat disalurkan dengan baik. Ini artinya pasar masih merespon positif walaupun pertumbuhan kredit itu sendiri diprediksi turun selama tahun ini,” ujarnya.

Adapun untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 24,16% dari Rp66,57 triliun pada Juni 2012 menjadi Rp82,66 triliun pada Juni 2013. Penghimpunan DPK tersebut tumbuh diatas industri perbankan yang sekitar 17%.

Hingga akhir Juni, perseroan tercatat memiliki 820 jaringan kantor yang terdiri 65 kantor cabang, 223 kantor cabang pembantu, 479 kantor kas dan 50 unit usaha syariah. Perseroan juga memiliki 2.922 outlet Kantor Pos yang telah terkoneksi online.

BTN aktif memberikan dukungan kepada program pemerintah dalam  bidang perumahan melalui skim fasilitas likuiditas pembiayan perumahan (FLPP). Selama tahun lalu kontribusi BTN dalam penyaluran FLPP mencapai  98%.

Menurut Maryono, kebijakan loan to value kredit pemilikan rumah (KPR) kedua yang akan diberlakukan pada awal September 2013 dipastikan tidak akan menggangu kucuran kredit perseroan. “Sekitar 97% kredit yang disalurkan BTN itu tersalurkan pada end user dan pemilik pertama,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan LTV tersebut akan menjamin stabilitas harga rumah untuk masyarakat menengah ke bawah. “Secara bisnis tidak ada masalah dengan penyaluran kredit BTN,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper