Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jensen Huang, Otak di Balik Nvidia yang Masuk Dalam Jajaran Orang Terkaya di Dunia

Profil Jensen Huang, pendiri Nvidia yang masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia
Chip Nvidia Orin yang digunakan untuk platform baru yang diluncurkan perusahaan pada Kamis yang dapat mendukung semuanya, mulai dari teknologi keselamatan berkendara hingga teknologi self-driving untuk robotaxis. /NVINDIA
Chip Nvidia Orin yang digunakan untuk platform baru yang diluncurkan perusahaan pada Kamis yang dapat mendukung semuanya, mulai dari teknologi keselamatan berkendara hingga teknologi self-driving untuk robotaxis. /NVINDIA

Bisnis.com, JAKARTA -- Pendiri perusahaan produsen chip Nvidia, Jensen Huang, masuk ke dalam daftar orang terkaya di dunia dengan kekayaan US$69,4 miliar atau  lsetara dengan Rp1.083,05 triliun. 

Kekayaannya melonjak setelah saham perusahaa miliknya melonjak 409% sejak tahun lalu. Setelah laporan pendapatan akhir tahun pada Rabu, nilai Nvidia naik US$250 miliar dalam satu hari, melampaui kenaikan Meta sebesar US$197 miliar dari awal bulan ini sebagai peningkatan harian terbesar.  

Melansir Fortunes, pada laporan pendapatan akhir tahun pada Rabu lalu, Nvidia menghancurkan ekspektasi analis, memicu hiruk-pikuk di antara investor Wall Street dan analis Silicon Valley. Nvidia melaporkan pendapatan US$22,1 miliar pada kuartal keempat 2023, sekitar US$1,7 miliar lebih banyak dari perkiraan.

Goldman Sachs juga baru saja menyebut Nvidia sebagai “saham paling penting di planet bumi.” Namun, siapa pria yang memimpin perusahaan bernilai triliunan dolar ini? 

Sosok Jensen Huang

Huang, yang baru saja menginjak usia 61 tahun awal  merupakan pria kelahiran Taiwan. Sejak kecil dia sering berpindah-pindah tempat tinggal sampai sempat tinggal di asrama khusus laki-laki di pedesaan, Oneida Baptist Institute. 

Namun, bersama keluarganya dia akhirnya pindah ke Portland, Oregon, Amerika Serikat. Di sana Huang menempuh pendidikan di sekolah menengah atas, menjadi atlet tenis, dan berhasil lulus dua tahun lebih awal, saat usianya masih 16 tahun. 

Huang juga sempat bekerja sebagai pencuci piring di restoran Denny's semasa sekolah. Dia kemudian memperoleh gelar sarjana di bidang teknik elektro dari Oregon State University, dan menyabet gelar master di bidang yang sama dari Stanford.

Setelah beberapa tahun bekerja di bidang teknik, termasuk sebagai perancang mikroprosesor, Huang mendirikan Nvidia pada 1993 di Denny’s di pinggir jalan di San Jose Timur. Huang yang saat itu berusia 30 tahun, bersama sejumlah rekannya Chris Malachowsky dan Curtis Priem, hanya memiliki US$40.000 di bank. Namun mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang bidang komputasi.

Mereka kemudian menciptakan chip yang ada di level video game dan tidak dapat menyelesaikan masalah umum seperti pada komputer umumnya. Hal itu membuat Nvidia bisa menjual chipnya dengan volume dan hargaga tinggi

Tak lama setelah didirikan, Nvidia dengan cepat meraih US$20 juta dalam pendanaan, termasuk dari Sequoia Capital, dan Huang menjadi pendiri teknologi langka serta terus memimpin perusahaannya sejak awal berdirinya. 

Sifat Huang yang dinilai ramah adn sopan juga mejadi salah satu alasan Nvidia bisa berumur panjang. Pada 2010, Huang mengatakan kepada New York Times bahwa dia mendefinisikan pemimpin yang baik berdasarkan keasliannya.  

Bisnis Nvidia semakin terpacu oleh ledakan AI yang mengambil alih industri teknologi global. Perusahaan ini membuat banyak chip penting yang menyediakan daya komputasi yang dibutuhkan untuk menjalankan model yang mendukung alat AI.  

Nvidia juga berkontribusi besar dalam memberikan landasan bagi salah satu perkembangan paling signifikan dalam sejarah teknologi. Dengan capaian tersebut Nvidia bergabung dengan klub triliunan dolar pada Juni tahun lalu.

Nvidia sangat beruntung karena memiliki keunggulan yang tampaknya tidak dapat diatasi oleh perusahaan serupa lainnya. Saham Nvidia mendekati US$800 per lembar akhir-akhir ini hingga membawa keuntungan besar termasuk bagi Huang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper