Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 5 Saham di Portofolio Investasi Warren Buffett dengan Porsi Terbesar, Apa Saja?

Sekitar 77 persen dari portofolio Warren Buffett diinvestasikan pada lima saham. Berikut rinciannya.
Chairman dan CEO Berkshire Hathaway Inc. Warren Buffett ketika menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway Inc. di Omaha, Nebraska, AS, Minggu (6/5/2019)./Bloomberg-Houston Cofield
Chairman dan CEO Berkshire Hathaway Inc. Warren Buffett ketika menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway Inc. di Omaha, Nebraska, AS, Minggu (6/5/2019)./Bloomberg-Houston Cofield

Bisnis.com, JAKARTA - CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett telah menjadi perhatian di kalangan investor dan pebisnis terutama untuk investasi-investasi yang menjadi pilihannya.

Dikutip dari The Motley Fool, Senin (12/6/2023), hal yang menarik mengenai kesuksesan Buffett adalah tidak merahasiakan apapun mengenai apa saja hal yang dia lakukan. 

Buffett, yang memiliki julukan Oracle of Omaha, memiliki konsentrasi portofolio yang baik. Buffett dan tangan kanannya, Charlie Munger yakin bahwa diversifikasi perlu dilakukan jika Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan. 

Sekitar 77 persen atau US$266,2 miliar dari portofolio Warren Buffett yang senilai US$347 miliar di Berkshire Hathaway diinvestasikan dalam lima saham. Berikut rinciannya

1.Apple (47,7 persen atau US$165.7 miliar)

Walaupun Berkshire Hathaway memegang saham sekitar empat lusin sekuritas, Warren Buffett menyukai konsentrasi portofolio berdasarkan jumlah modal yang terikat pada saham teknologi Apple. Oracle of Omaha dan timnya sendiri telah menghasilkan keuntungan sekitar 300 persen dari saham Apple mereka. 

Apple dikenal dengan tim manajemen yang luar biasa. Apple juga salah satu merek yang paling dikenal secara global dan sebagai salah satu merek yang berharga di dunia. 

Program pengembalian modal Apple mungkin berharga di mata Buffett.  Selama dekade terakhir, Apple telah membeli kembali saham biasa senilai US$586 miliar, melebihi kapitalisasi pasar 492 dari 500 perusahaan yang tergabung dalam S&P 500. 

2. Bank of America (8,5 persen atau US$29,7 miliar)

Oracle of Omaha dan tim investasinya menyukai saham bank karena saham-saham tersebut menghasilkan keuntungan jangka panjang.  

Yang membuat investasi Bank of America menarik saat ini adalah sensitivitas terhadap suku bunga. BoA menghasilkan miliaran dolar pendapatan bunga bersih tambahan setiap kuartalnya, berkat siklus kenaikan suku bunga saat ini. Investasinya di bidang teknologi juga menguntungkan.

3. American Express (7,4 persen atau US$25,6 miliar)

Selain menjadi pemroses pembayaran terbesar ketiga AS berdasarkan volume pembelian jaringan kartu kredit, American Express juga berperan sebagai pemberi pinjaman.

Walaupun sama seperti BoA, meskipun pengeluaran konsumen dan bisnis berfluktuasi seiring aktivitas ekonomi, ekonomi AS dan global memiliki waktu yang lebih lama untuk mengalami ekspansi dibanding kontraksi. 

American Express juga bisa mengalami kesulitan akibat kerugian pinjaman selama resesi. Namun American Express dapat pulih lebih cepat dibandingkan sebagian besar lembaga pemberi pinjaman lainnya. 

4. Coca Cola (7 persen atau US$24,5 miliar)

Coke adalah satu-satunya saham yang menjadi investasi terus menerus sejak 1988 daripada American Express. 

Apple dan Coca-Cola adalah merek yang dikenal dan dipercaya oleh konsumen, dan mungkin menjadi produk konsumen paling terkenal di dunia. 

Coca-Cola memiliki pemasaran yang berkualitas, menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat dan menyesuaikan kampanye iklan untuk anak muda dan hadir dalam berbagai perayaan untuk tetap terhubung dengan audiens dewasa.

Coca-Cola juga memiliki keberagaman geografis yang tidak tertandingi, yang hampir beroperasi di semua negara di dunia kecuali tiga negara. Perusahaan juga memiliki 26 merek yang menghasilkan penjualan tahunan setidaknya US$1 miliar dan sumber pendapatan dividen yang sangat solid.

5. Chevron (6 persen atau US$20,7 miliar)

Jumlah saham yang dimiliki oleh Berkshire telah turun miliaran dolar dari beberapa bulan sebelumnya. 

Walaupun saham-saham energi tidak memainkan peran yang besar dalam portfolio Berkshire, Buffer mengharapkan harga komoditas energi akan naik. 

Meskipun ada beberapa kemungkinan resesi di AS, ada faktor-faktor makroekonomi yang dapat mendukung kenaikan harga minyak. Chevron sendiri juga perusahaan energi terpadu yang dapat menghasilkan margin terbaik dari pengeboran, dan memiliki saluran pipa transmisi, pabrik kimia, dan kilang minyak. 

Dewan direksi Chevron baru-baru ini menyetujui program pembelian kembali saham senilai US$75 miliar. Buffett adalah penggemar bisnis yang memberi imbalan kepada pemegang saham jangka panjang, melalui dividen dan pembelian kembali saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper