Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Tuah BI Jaga Rupiah hingga Strategi Pelayaran

Bank Indonesia (BI) berjibaku menjaga rupiah kembali ke level di bawah Rp16.000 per dolar AS. Rupiah perlahan kembali meninggalkan nilai rekor tertingginya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo  memenuhi panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri rapat terbatas terkait dengan situasi global akibat konflik Iran-Israel di Istana Negara, Selasa (16/4/2024). JIBI/Akbar Evandio
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memenuhi panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri rapat terbatas terkait dengan situasi global akibat konflik Iran-Israel di Istana Negara, Selasa (16/4/2024). JIBI/Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah mulai stabil seiring sejumlah kebijakan progresif otoritas moneter dan fiskal. Beberapa kebijakan utama yakni kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan, intervensi pasar, hingga penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Pada perdagangan Senin (6/5/2024), nilai tukar rupiah ditutup menguat 57 poin ke level Rp16.025 per dolar AS dari penutupan sebelumnya pada level Rp16.083. Adapun, rupiah sempat menyentuh penguatan 65 poin pada periode intraday hari ini.

Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.960 - Rp16.060.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menerangkan terdapat sejumlah faktor domestik dan global dalam penguatan rupiah tersebut. Dari dalam negeri, faktor rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pertumbuhan ekonomi domestik menjadi katalis positif utama.

Faktor domestik, BPS mengumumkan perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2024 mencapai 5,11% (year on year/YoY). Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2023 sebesar 5,04%. Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga, momentum Lebaran dan Pemilu 2024.

Di sisi lain, subholding pelayaran Pertamina, PT Pertamina International Shipping, mengungkapkan sejumlah tantangan industri pelayaran mulai dari tuntutan bisnis industri hijau hingga penyediaan fasilitas yang dapat diandalkan.

Direktur Utama Pertamina International Shipping Yoki Firnandi menjelaskan sejumlah tantangan yang dihadapi demi menjadi perusahaan pelayaran kelas dunia. Setidaknya ada tiga tantangan utama lanjutnya, pertama, penyediaan angkutan yang dapat diandalkan sekaligus efisien.

"Dapat diandalkan [reliable] menjadi penting karena kapal domestik Indonesia mayoritas sub-standar, ini tantangan dan kami pengguna terbesar dan ini yang sedang kami upayakan dan kami benahi dan tentunya dengan dukungan dari Kemenhub kami perlahan tapi pasti terus melakukan peningkatan," ungkapnya dalam acara Bisnis Indonesia Shipping and Logistics Forum 2024 di Jakarta pada Selasa (30/4/2024).

Kemudian, pelayaran yang efisien juga masih menjadi tantangan. Menurutnya, sebagai pelayaran spesialis energi (minyak dan gas) di Indonesia mengupayakan distribusi energi ke seluruh Indonesia dengan 17.000 pulau di dalamnya perlu menemukan strategi paling murah. Saat ini, grup Pertamina beroperasi 70% untuk aktivitas sektor hilir demi berjualan energi bersubsidi.

Dua petikan berita tersebut merupakan bagian dari berita pilihan Bisnisindonesia.id yang disajikan secara analitik dan mendalam pada Senin (6/5/2024). Berikut sejumlah berita pilihan selengkapnya dari meja redaksi:

1. Tuah Bank Indonesia Berjibaku Jaga Rupiah

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat penguatan rupiah yang terjadi sejak awal Mei 2024 akan terus berlanjut. Dirinya meyakini rupiah akan terus menguat menuju Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) dan terus naik ke level Rp15.800 pada akhir tahun ini.

“Kami meyakini dari Bank Indonesia bahwa penguatan nilai tukar rupiah itu akan terus berlangsung dari sekarang sampai dengan akhir tahun… nilai tukar rupiah ke depan menguat ke Rp16.000 dan kemudian ke Rp15.800,” ungkapnya dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2024, Jumat (3/5/2024).

Perry menyebutkan penguatan tersebut dapat terlihat dari data-data pasar non-delivery forward di luar negeri, maupun domestic non-delivery forward di domestik. Menurutnya, terdapat empat faktor yang mendasari rupiah akan mulai menguat dan terus menguat ke depannya.

Pertama, suku bunga acuan atau BI-Rate telah naik 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% pada 24 April 2024 lalu. Alhasil, daya tarik imbal hasil investasi portfolio di Indonesia akan kembali menarik.

Kedua, modal asing tercatat sudah mulai kembali masuk ke pasar domestik yang dibuktikan oleh adanya inflow dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp4,5 triliun pada pekan keempat April 2024.

2. Mewajibkan Pengembang Bangun Rumah Subsidi Tahan Gempa dan Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sebanyak 1 juta unit hunian rumah sederhana berkonsep ramah lingkungan dapat dibangun hingga pada 2030 mendatang. Hal ini upaya untuk mendukung target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) yang dicanangkan pemerintah pada 2060 mendatang.

Adapun Kementerian PUPR telah memiliki program Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) untuk menyediakan rumah yang terjangkau dan ramah lingkungan. Hal ini bertujuan untuk mensukseskan target perubahan iklim dengan menekan emisi karbon.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan program IGAHP untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perumahan terjangkau, mengatasi hambatan dari sisi suplai permintaan dan penawaran, dan menggabungkan teknologi rendah karbon serta berkelanjutan ke dalam pengembangan sektor perumahan melalui integrasi antara desain dan teknologi hijau, sertifikasi bangunan hijau, pengembangan solusi densifikasi, serta percepatan regenerasi perkotaan.

Menurutnya, dengan penekanan yang lebih besar pada aspek iklim dan keberlanjutan dalam mempertimbangkan investasi di pasar keuangan, IGAHP juga punya potensi untuk meningkatkan arus keuangan sektor perumahan di Indonesia guna mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Untuk rumah sederhana subsidi hijau ini bisa dibangun green housing, penambahan biayanya tidak lebih dari 10%, karena hanya optimasi air, cahaya, dan material,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/5/2025).

Saat ini Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan tengah membahas terkait dengan pendanaan pembiayaan perumahan hijau di Indonesia sehingga tidak memberatkan konsumen nantinya. Harapannya, selain di rumah subsidi, konsep berkelanjutan hijau ini juga dapat diterapkan di rumah komersial.

3. Jaga Ekspansi Pertumbuhan Ekonomi

Kementerian Keuangan optimistis tren pertumbuhan ekonomi di atas 5% akan terus berlanjut pada kuartal berikutnya meski tak ada lagi momen Pemilu, Ramadan, dan Idulfitri.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu mengungkapkan pada dasarnya momentum pertumbuhan ekonomi berasal dari berbagai sumber. Pada kuartal pertama tahun ini, momen Pemilu, belanja pemerintah termasuk THR memang menjadi momen peningkatan pertumbuhan ekonomi.

“Kuartal II/2024, komponen dari belanja masyarakat terkait Ramadan dan Idulfitri masih akan berdampak, di samping itu kita melihat pertumbuhan sektor manufaktur akan kita lihat peluangnya,” tutur Febrio saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Febrio melihat pada sektor bisnis dan investasi, seiring dengan pengelolaan Pemilu yang aman dan stabil, kepastian dunia usaha akan kembali pulih.

Optimistis ekonomi yang tetap tumbuh di atas 5% tersebut juga tercermin dari Indeks Manufaktur Indonesia yang diukur dari ekspansi belanja (Purchasing Managers' Index/PMI) terus mencatatkan level ekspansi pada April 2024.

4. Sinyal Kuat Kenaikan Harga Eceran Minyak Goreng

Pemerintah mulai meningkatkan harga eceran tertinggi sejumlah komoditas pangan di dalam negeri. Setelah beras, kini eksekutif mulai merencanakan peningkatan HET untuk minyak goreng curah dan migor kemasan rakyat.

Usul tersebut dikemukakan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Bandara Internasional Soekarno - Hatta, Senin (6/5/2024). Dia menerangkan bahwa Kemendag tengah mendiskusikan penyesuaian harga eceran tertinggi untuk komoditas minyak goreng.

“Saya sih usulkan [HET] naik jadi Rp1.000 [per liter],” kata Zulhas.

Wacana peningkatan ini memang telah terdengar sejak akhir tahun lalu. Kala itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim mengatakan, Kemendag bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi telah mengevaluasi HET untuk minyak goreng curah dan Minyakita.

Hasil evaluasi selanjutnya akan dibahas bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) usai Pemilu 2024. “Kita masih ingin melihat evaluasi data-datanya, angka-angkanya kita sampaikan ke BPKP, nanti BPKP yang akan evaluasi governance-nya seperti apa,” kata Isy di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (29/1/2024).

Direktur Bahan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnubroto mengatakan bahwa dengan menaikkan HET MinyaKita diharapkan dapat memperlancar realisasi Domestic Market Obligation (DMO) Dari kalangan produsen minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Menurutnya, penyesuaian HET MinyaKita diperlukan mengingat ketentuan HET sebesar Rp14.000 per liter belum pernah berubah sejak dua tahun terakhir.

5. Dirut Pertamina International Shipping Blak-blakan Tantangan Industri Pelayaran

Tantangan dari tuntutan tuntutan bisnis dan operasional berkelanjutan. Ini menjadi bagian dari upaya green sustainability, menyediakan pelayaran andal, murah, sekaligus dekarbonisasi.

"Terakhir, transisi energi, kami pelaku di sektor energi, Pertamina induk kami dan sekarang tantangannya sudah bermunculan jenis-jenis energi baru dan ini tantangan untuk kami," paparnya.

Selain itu, Yoki juga bercerita PIS mendapatkan tantangan terus bertumbuh dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Pada aspek ini, isu terutama pada kapabilitas bisnis internasional yang masih terbatas, serta sejumlah aset kapal maupun terminal yang sudah berusia senja.

Kedua, tantangan dari tuntutan tuntutan bisnis dan operasional berkelanjutan. Ini menjadi bagian dari upaya green sustainability, menyediakan pelayaran andal, murah, sekaligus dekarbonisasi.

"Terakhir, transisi energi, kami pelaku di sektor energi, Pertamina induk kami dan sekarang tantangannya sudah bermunculan jenis-jenis energi baru dan ini tantangan untuk kami," paparnya.

Selain itu, Yoki juga bercerita PIS mendapatkan tantangan terus bertumbuh dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Pada aspek ini, isu terutama pada kapabilitas bisnis internasional yang masih terbatas, serta sejumlah aset kapal maupun terminal yang sudah berusia senja.

"Dahulu PIS ini sibuknya ke dalam, tidak peduli yang dilakukan di luar negeri [pelayaran internasional], tidak peduli apakah yang kami lakukan ini patuh dan masih relevan untuk bisnis ke depan. Nah, sekarang tidak bisa kapal milik kami, kapal yang kami sewa, ini sudah aging, kalau bicara regulasi internasional," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper