Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas Pasang Target PDB Biaya Logistik Turun ke 12% pada 2029

Pemerintah juga menargetkan PDB biaya logistik turun hingga 8% pada 2045.
Truk pengangkut logistik melintas di ruas tol lingkar luar, Jakarta, Jumat (15/3/20249). Bisnis/Arief Hermawan P
Truk pengangkut logistik melintas di ruas tol lingkar luar, Jakarta, Jumat (15/3/20249). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memasang target penurunan biaya logistik nasional terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 12% dalam 5 tahun ke depan.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia A. Widyasanti mengatakan biaya logistik nasional terhadap PDB masih di angka 14,3% pada 2022. Sementara, persaingan sektor logistik antarnegara semakin ketat, sehingga efisiensi dan peningkatan kinerja logistik perlu dipercepat. 

"Di tahun 2029 nanti, biaya logistik terhadap PDB kita turunkan menjadi 12% targetnya. Ini target untuk 5 tahun kedepan," kata Amalia dalam agenda Bisnis Indonesia Shipping & Logistics Forum 2024, Selasa (30/4/2024). 

Bahkan, pemerintah juga menargetkan PDB biaya logistik turun hingga 8% pada 2045. Adapun, penghitungan komponen biaya logistik tersebut diperoleh dari biaya transportasi, biaya pergudangan, biaya inventory, dan biaya administrasi. 

Di samping itu, dia mengungkap perkembangan skor Logistic Performance Index (LPI) Indonesia pada tahun 2023 yang berada di level 3,0 turun dari skor LPI pda 2018 di angka 3,15. 

Terdapat sejumlah isu strategis pada ekosisitem logistik di Indonesia yaitu jaringan pelayaran yang belum efisien secara kalabilitas, pusat ekonomi dan jaringan logistik utama belum terintegrasi, cargo & trade imbalance antar wialayah.

Selain itu masih ada ketidakoptimalan proses konsolidasi dan dekonsolidasi muatan, belum meratanya hilirisasi antar wilayah sehingga biaya logistik dalam proses industri tidak efisien, belum meratanya cakupan kualitas logistik, dan belum optimalnya adopsi teknologi dan digitalisasi logistik.

"Logistik di Indonesia itu menjadi penting bagi transformasi Indonesia, terutama untuk transformasi ekonomi. Karena untuk mencapai visi Indonesia emas 2045, kita harus ingat bahwa kita adalah negara kepulauan," ujarnya.

Oleh karena itu, dalam dalam visi Indonesia Emas 2045 disebutkan sebagai negara kepulauan, penting untuk Indonesia mengoptimalkan logistik kelautan dan menggenjot potensi laut untuk modal pembangunan masa depan. 

"Berbasis itu, pertama Indonesia dalam rangka mengintegrasikan ekonomi domestik dan kita harus bisa mengedepankan pentingnya sektor logistik. Kedua, agar laut bisa menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia masa depan, maka Indonesia mencanangkan Indonesia blue economy roadmap," tuturnya. 

Bappenas telah membuay ekonomi biru atau economy blue roadmap yang akan menjadi mesin baru penggerak ekonomi di masa depan. Peta jalan pengembangannya telah dibuat. 

"Sasarannya bahwa laut kita akan memberikan kontribusi terhadap PDB kita sebesar 15%. Saat ini baru sekitar 7,6% saja. Jadi kita akan melipatgandakan dari kontribusi kita terhadap ekonomi menjadi 15% melalui pengembangan blue economy ini," terangnya. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, Amalia menekankan sektor prioritas di dalam pengembangan ekonomi blue roadmap, bahwa ada 7 sektor prioritas salah satunya adalah sektor perdagangan serta transportasi dan logistik.

"Akan menjadi penting karena laut menjadi basis logistik kita yang cukup besar. Ini tahapan dari pengembangan ekonomi biru Indonesia untuk sampai 2045," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper