Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina International Shipping (PIS) Ungkap Rencana IPO Tahun 2025

PT Pertamina International Shipping membeberkan rencana initial public offering (IPO) pada 2025.
Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi (kiri) bersama dengan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif saat diskusi sesi pertama Bisnis Indonesia Shipping & Logistics Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi (kiri) bersama dengan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif saat diskusi sesi pertama Bisnis Indonesia Shipping & Logistics Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS), subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina (Persero) membeberkan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2025.

Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi mengatakan IPO merupakan salah satu opsi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal guna mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

"Tentunya, IPO ini harus dengan rencana yang matang dengan rencana yang sangat baik, sementara kami targetkan tahun depan, kalau bisa, tetapi ini kembali tergantung pada persetujuan pemegang saham," kata Yoki di sela-sela acara Bisnis Indonesia Shipping & Logistics Forum 2024, Selasa (30/4/2024).

Dalam agenda tersebut, Yoki menjelaskan tambahan modal dibutuhkan untuk mewujudkan target agresif pertumbuhan PIS. Adapun, pihaknya menargetkan market capitalization senilai US$7 miliar dengan revenue US$9 miliar pada 2034.

Saat ini, posisi market capitalization PIS tahun ini sebesar US$3,3 miliar dan ditargetkan mencapai US$4 miliar tahun ini.

"Target kami di tahun 2034 US$9 miliar dengan capital expenditure, biaya investasi kami menargetkan US$8 miliar sampai 10 tahun ke depan," ujarnya.

Untuk itu, secara bertahap, PIS akan menggunakan rata-rata US$800 juta dolar. Selain itu, dia memaparkan target revenue dari low carbon 34% pada 2034, pendapatan dari bisnis terminal dan laut 27%, serta kepemilikan kapal sebanyak 190 unit dan kapal yang dioperasikan 500-600 unit.

Rencana IPO ini dilakukan juga agar dapat mengakses modal dengan asumsi mengumpulkan US$500-00 juta untuk meningkatkan investasi guna ekspansi regional dan pertumbuhan anorganik.

"Kalau pemegang saham melihat bahwa IPO ini adalah cara terbaik, tentunya akan kami lakukan tapi ya kita lihat kalau kami dapat approval akan kami proceed," tuturnya.

Namun, pihaknya terus mempertimbangkan cara-cara terbaik demi mencapai tujuan. Jika tidak dengan IPO, maka rencana tersebut dapat tertunda atau dibatalkan sesuai kesepakatan pemegang saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper