Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Berencana Manfaatkan Nuklir Sebagai Pembangkit Listrik 2039

Kementerian ESDM berencana memanfaatkan energi nuklir untuk pembangkit listrik pada 2039. Bagian dari upaya merealisasikan peta jalan transisi energi 2060.
Chief Executive Officer PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis (tengah), Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agus Cahyono (kanan), dan Executive Vice President Perencanaan Sistem Kelistrikan PT PLN (Persero) Warsono memberikan paparan saat BUMN Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Chief Executive Officer PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis (tengah), Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agus Cahyono (kanan), dan Executive Vice President Perencanaan Sistem Kelistrikan PT PLN (Persero) Warsono memberikan paparan saat BUMN Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana memanfaatkan energi nuklir untuk pembangkit listrik pada 2039.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menjabarkan mengenai road map atau peta jalan transisi energi menuju net zero emision (NZE) tahun 2060.

Dalam paparannya, Agus mengatakan bahwa ada strategi yang digunakan untuk mencapai NZE pada tahub 2060 nanti. Pertama, Agus menyebut perlu adanya elektrifikasi atau masifnya penggunaan kendaraan dan kompor berbasih tenaga listrik.

Kedua, pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Ketiga adalah secara berkala melalukan moratiroum atau suntik mati terhadap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Keempat, mengembangkan carbon captur stotage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).

“Kemudian sumber energi baru, ini tantangab bagaimana kita mengawinkan renewable energy yang mempunyai sebagian besar kekurangan variabel,” kata Agus dalam Bisnis Indonesia BUMN Forum di Raffles Hotel, Selasa (30/4/2024).

Poin terakhir, adalah penghematan energi atau penerapan efisiensi energi untuk menuju NZE pada tahun 2060.

Lebih lanjut, Agus menjabarkan terkait dengan road map guna menuju NZE tahun 2060 yang didalam road map tersebut terdapat rencana memanfaatkan energi nuklir untuk pembangkit listrik.

“Pemanfaatan nuklir untuk pembangkit pada 2039, pemanfaatan PLTS secara massif, dan PLTB onshore dan offshore,” ucap Agus.

Seperti diketahui, pemerintah belakangan mempercepat target operasi komersial pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN ke 2032, dari yang sebelumnya ditenggat pada 2039 dalam peta jalan nol emisi karbon nasional. 

Rencana itu muncul dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang telah diselesaikan Dewan Energi Nasional (DEN) akhir tahun lalu.

Berkaitan dengan rampungnya revisi PP tersebut, pemerintah tengah menyusun surat keterangan antarkementerian terkait untuk disampaikan ke parlemen. 

Rencananya, kapasitas terpasang PLTN pada 2032 dengan skala kecil dipatok di level 1 gigawatt (GW) hingga 2 GW. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper