Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Merah Naik Gila-gilaan, Zulhas Ungkap Biang Keroknya

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan penyebab harga bawang merah melonjak saat lebaran hingga saat ini.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jumat (4/8/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jumat (4/8/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menjelaskan penyebab harga bawang merah melonjak saat lebaran hingga saat ini.

Menurut Zulhas, kenaikan harga bawang merah terjadi akibat periode libur lebaran hingga membuat pasokan ke pasaran menipis.

"Harga bawang merah [tinggi] ya tahu sendiri kan orang libur semua, yang dagang kan kurang," kata Zulhas saat ditemui di Kantor Kemendag, Rabu (24/4/2024).

Zulhas beralasan minimnya para pedagang yang berjualan dan aktivitas petani yang terbatas saat lebaran menjadi biang kerok pasokan bawang merah menipis dan harga meroket. Bahkan, harga bawang merah kemarin sempat menembus Rp80.000 per kilogram di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

"Kan orang kalau enggak ada yang motong bawang enggak ada yang ngirim, orang lebaran," ujarnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan bahwa kenaikan harga bawang merah disebabkan cuaca hujan hingga menyebabkan gagal panen di petani.

Dalam catatannya, banjir di wilayah sentra bawang merah sepanjang Pantai Utara (Pantura) seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Grobogan, dan Pati, telah menyebabkan hambatan produksi.

Banjir yang terjadi pada Maret 2024, telah menyebabkan 2.500 hektare dari 7.500 hektare lahan yang terdampak banjir terkena puso atau gagal panen.

Selain banjir, keterbatasan tenaga kerja dan hambatan distribusi barang ke pasar juga menjadi biang kerok tingginya harga bawang merah saat ini.

"Kenaikan harga memang disebabkan beberapa hal, di samping hujan, keterbatasan tenaga kerja perogol [ibu-ibu] dan sebagainya, ini sedang kita mitigasi," kata Ketut dalam rapat pengendalian inflasi daerah secara virtual, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (22/4/2024).

Ketut menyebutkan saat ini harga bawang merah di tingkat produsen berada di level Rp33.000 per kilogram. Menurutnya, harga di tingkat produsen saat ini baru mengalami kenaikan setelah sempat anjlok selama beberapa bulan di awal tahun.

Menurutnya, harga bawang merah di petani pada Januari hingga Maret 2024 anjlok di bawah harga acuan yang ditetapkan pemerintah di tingkat produsen sebesar Rp25.000 - Rp30.000 per kilogram.

Di sisi lain, pasokan bawang merah ke tingkat grosir di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) per 17 April 2024 tercatat sebanyak 60 ton per hari atau turun 38,78% dari kondisi normal sebanyak 98 ton per hari.

"Dengan kondisi yang hujan, dia [bawang merah] akan naik sedikit," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper