Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei The Fed Beberkan Sumber Guncangan Ekonomi AS

Survei terbaru The Fed menunjukan sumber-sumber guncangan yang berpotensi signifikan bagi stabilitas perekonomian AS.
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, AS, Rabu (26/7/2023). / Bloomberg
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, AS, Rabu (26/7/2023). / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Survei terbaru bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) menunjukan sumber-sumber yang dianggap sebagai risiko utama dalam stabilitas keuangan dan sebagai sumber guncangan yang berpotensi signifikan di Negeri Paman Sam. 

Berdasarkan survei yang dimasukkan sebagai bagian dari Laporan Stabilitas Keuangan terbaru The Fed, dikatakan inflasi dan suku bunga yang tinggi menjadi risiko utama terhadap stabilitas sistem keuangan Amerika Serikat

Gejolak geopolitik dan pemilihan umum (pemilu) Presiden AS 2024 juga menjadi sumber guncangan yang berpotensi signifikan. 

“Kontak mencatat beberapa bidang ketidakpastian termasuk kebijakan perdagangan dan masalah kebijakan luar negeri lainnya terkait dengan meningkatnya ketegangan geopolitik,” jelas The Fed pada Jumat, dalam survei semi-tahunan terhadap 25 pelaku pasar, akademisi dan kontak lainnya, dikutip dari Reuters, Senin (22/4/2024). 

Lanjutnya, para kontak juga mencatat ketidakpastian kebijakan terkait dengan pemilu AS pada November 2024, ketika pertahana dari Partai Demokrat Joe Biden menghadapi mantan Presiden dari Partai Republik Donald Trump. 

Untuk diketahui, laporan ini menunjukan sedikit bukti adanya risiko luas terhadap sistem keuangan, meskipun biaya pinjaman masih berada dalam level tertinggi dalam seperempat abad terakhir. 

Namun, kesan ketahanan secara keseluruhan mungkin menunjukan sebagai potensi masalah bagi para pejabat The Fed yang merasa perekonomian perlu melambat agar inflasi dapat kembali ke target bank sentral sebesar 2% secara berkelanjutan. 

Kuatnya neraca rumah tangga dan bisnis, stabilitas perbankan dan tidak adanya “gelembung” atau ancaman lainnya menunjukan bahwa perlambatan tidak akan terjadi melalui jalur keuangan atau kredit, yang biasanya menjadi bagian krusial dalam transmisi kebijakan moneter. 

Para kontak juga diwawancarai hingga Maret 2024, yakni ketika pejabat The Fed mengalami keraguan mengenai penurunan inflasi yang sedang berlangsung dan penurunan suku bunga yang mungkin tidak terjadi secepat yang diharapkan. 

Namun, berdasarkan kerangka standar The Fed untuk menilai kerentanan keuangan, sistem ini dinilai berada dalam kondisi stabil meskipun kebijakan suku bunga yang tinggi dan perlawanan terhadap inflasi yang sedang berlangsung. 

Terdapat beberapa hal yang juga menjadi perhatian. Hal ini termasuk menurunnya nilai real estat komersial dan meningkatnya leverage di antara beberapa dana lindung nilai yang lebih besar. 

Kemudian, nilai saham dan real estat berada pada level yang tinggi, seperti yang banyak dianalisis belakangan ini. Peningkatan tunggakan utang konsumen dan tanda-tanda stres lainnya di beberapa rumah tangga. Namun, tidak ada indikasi kuat  bahwa hal ini berlaku secara luas. 

Lebih lanjut, utang swasta sebagai bagian dari output perekonomian nasional menurun. Dunia usaha mempertahankan kapasitas yang kuat untuk membayar utang dan utang rumah tangga secara keseluruhan dinilai sedang, yang semuanya merupakan penanda stabilitas. 

The Fed dalam laporannya juga mengatakan bahwa sistem perbankan tetap sehat dan tangguh, dengan tingkat permodalan dan likuiditas yang kuat. 

Meskipun kredit tampaknya semakin ketat bagi perusahaan-perusahaan kecil, laporan tersebut mencatat bahwa jumlah perusahaan yang melaporkan kekurangan pendanaan tetap tidak berubah pada tingkat yang rendah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper