Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi! Pejabat The Fed Beri Sinyal Tidak Akan Buru-Buru Pangkas Suku Bunga

Pejabat The Fed kembali mengungkapkan bahwa tidak akan terburu-buru dalam memangkas suku bunga.
Logo Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan
Logo Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan

Bisnis.comJAKARTA - Pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) mengungkapkan bahwa kebijakan moneter kini berada dalam kondisi yang baik dan bank sentral tidak boleh terburu-buru dalam memangkas suku bunganya. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester. Dia juga masih memperkirakan bahwa inflasi akan menurun lebih jauh, tetapi bank sentral ingin melihat lebih banyak data lagi untuk meyakinkan bahwa inflasi bergerak menuju target 2%. 

“Saya masih memperkirakan inflasi akan turun, tetapi saya pikir kita perlu mengawasi dan mengumpulkan lebih banyak informasi sebelum mengambil tindakan,” jelas Mester dalam sebuah acara di Chagrin Falls, Ohio, seperti dikutip dari Bloomberg pada Kamis (18/4/2024). 

Adapun, perekonomian dan pasar tenaga kerja yang kuat dinilai memberikan ruang bagi bank sentral Negeri Paman Sam untuk bersabar terhadap kebijakannya. 

Pada awal bulan ini, dia juga melihat bahwa tiga kali penurunan suku bunga mungkin tepat pada 2023. Namun, pada saat itu dia menandakan bahwa keputusan tersebut merupakan hal yang sulit. 

Pejabat The Fed menuturkan bahwa pihaknya tidak terburu-buru untuk memulai pemangkasan suku bunga, yang telah ditetapkan di dalam kisaran 5,25%-5,5% sejak Juli 2024. 

Data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dalam tiga bulan pertama 2024, telah meningkatkan kekhawatiran bahwa dimulainya penurunan suku bunga mungkin akan memakan waktu yang lebih lama dari perkiraan, untuk kembali ke target 2%. 

Sebelumnya, Gubernur atau Ketua The Fed Jerome Powell juga mengisyaratkan bahwa para pengambil kebijakan akan menunggu lebih lama untuk memangkas suku bunga. 

Powell menunjuk mengenai kurangnya kemajuan dalam inflasi, setelah penurunan cepat yang terlihat pada akhir tahun lalu. Jika tekanan inflasi berlanjut, dia menjelaskan bahwa The Fed dapat mempertahankan suku bunga tetap stabil selama diperlukan. 

“Data terbaru jelas tidak memberi kita kepercayaan diri yang lebih besar dan justru menunjukkan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari perkiraan untuk mencapai kepercayaan tersebut,” jelas Powell. 

Mengingat kekuatan pasar tenaga kerja dan kemajuan inflasi sejauh ini, dia menilai bahwa sangatlah tepat untuk memberikan kebijakan restriktif lebih lanjut dan membiarkan data serta prospek yang berkembang memandu kebijakan bank sentral ke depannya. 

Pernyataan yang dia berikan juga mewakili perubahan dalam pesannya, setelah tiga bulan ketiga berturut-turut dengan inflasi yang melebihi perkiraan para analis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper