Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Ramal Ekonomi Global Stabil, Tumbuh 3,2% di 2024 dan 2025

IMF memperkirakan ekonomi global akan tumbuh stabil tahun ini dan merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan menjadi 3,2% pada 2024.
Kantor pusat Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington D.C., AS/ Bloomberg - Andrew Harrer
Kantor pusat Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington D.C., AS/ Bloomberg - Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan perekonomian global akan mengalami pertumbuhan yang lambat namun stabil pada 2024.

Dalam proyeksi World Economic Outlook (WEO) edisi April 2024, IMF memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil global mencapai 3,2% untuk tahun 2024 dan 2025, angka yang sama dengan 2023.

Perkiraan tahun 2024 tersebut direvisi naik 0,1 poin persentase dari perkiraan World Economic Outlook sebelumnya pada Januari 2024. Revisi ini sebagian besar didorong oleh revisi naik yang signifikan dalam prospek ekonomi AS.

IMF mengatakan pertumbuhan global akan dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi AS yang melewati tantangan dari inflasi yang masih tinggi, permintaan yang lemah di China dan Eropa, serta dampak perang di Ukraina dan Gaza.

"Ekonomi global terus menunjukkan ketahanan yang luar biasa dengan pertumbuhan yang stabil dan inflasi yang menurun, tetapi banyak tantangan masih ada di depan mata," kata kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas seperti dikutip Reuters, Rabu (17/4/2024).

Gourinchas menambahkan, potensi eskalasi konflik Timur Tengah setelah serangan roket dan drone Iran ke Israel memiliki dampak yang kuat dalam membatasi pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan mengerek harga minyak dan inflasi, serta memicu kebijakan moneter bank-bank sentral yang lebih ketat.

Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Departemen Keuangan AS sedang bersiap untuk menjatuhkan sanksi-sanksi baru kepada Iran dalam beberapa hari mendatang yang dapat membatasi kemampuan Iran untuk mengekspor minyak.

Laporan tersebut menggambarkan sebuah "skenario buruk" di mana eskalasi Timur Tengah akan menyebabkan kenaikan harga minyak sebesar 15% dan kenaikan biaya pengiriman akan meningkatkan inflasi global sekitar 0,7 poin persentase.

IMF memperkirakan bahwa rata-rata inflasi umum global akan turun menjadi 2,8% pada akhir 2024 dari 4% tahun lalu, dan menjadi 2,4% pada tahun 2025.

Ekonomi AS dan Eropa

IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,7% pada 2024, naik tajam dari 2,1% dalam proyeksi Januari 2024, didorong oleh peningkatan lapangan kerja dan belanja konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan.

IMF memperkirakan efek tertunda dari pengetatan kebijakan moneter dan fiskal akan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,9% pada 2025, meskipun proyeksi tersebut juga meningkat dari 1,7% pada Januari.

Di sisi lain, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde telah mengutip perbedaan mencolok antara AS dan Eropa, yang menghadapi perlambatan pertumbuhan dan percepatan inflasi.

Perkiraan IMF terbaru menunjukkan hal ini, dengan revisi ke bawah untuk perkiraan pertumbuhan zona euro 2024 menjadi 0,8% dari 0,9% pada Januari, terutama karena lemahnya sentimen konsumen di Jerman dan Prancis.

Perkiraan pertumbuhan Inggris tahun 2024 direvisi turun 0,1 poin persentase menjadi 0,5% di tengah suku bunga tinggi dan inflasi yang sangat tinggi.

Krisis Properti China

IMF tidak mengubah proyeksi pertumbuhan China tahun 2024 yang turun menjadi 4,6% dari 5,2% pada 2023, dengan penurunan lebih lanjut menjadi 4,1% di tahun 2025. Namun, IMF memperingatkan bahwa kurangnya paket restrukturisasi yang komprehensif untuk sektor properti di negara ini dapat memperpanjang penurunan permintaan domestik dan memperburuk prospek Ekonomi China.

Situasi seperti ini juga dapat mengintensifkan tekanan deflasi yang menyebabkan lonjakan ekspor barang-barang manufaktur yang murah yang dapat memicu pembalasan perdagangan oleh negara-negara lain.

Namun, Gourinchas mengatakan bahwa pertumbuhan kuartal pertama China yang lebih kuat dari perkiraan dapat mendorong revisi ke atas pada proyeksi tersebut.

IMF merekomendasikan agar China mempercepat keluarnya para pengembang yang tidak layak dan mendorong penyelesaian proyek-proyek perumahan yang belum selesai, sambil mendukung rumah tangga-rumah tangga yang rentan untuk membantu memulihkan permintaan konsumen.

Ketahanan Rusia

Secara mengejutkan, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Rusia menjadi 3,2% pada 2024 dari 2,6%. Laporan IMF mengatakan bahwa kenaikan tersebut sebagian mencerminkan pendapatan ekspor minyak yang terus kuat di tengah kenaikan harga minyak global, meskipun ada mekanisme pembatasan harga yang diberlakukan oleh negara-negara Barat.

Selain itu, ekonomi Rusia didorong oleh pengeluaran pemerintah yang kuat dan investasi terkait produksi perang, bersama dengan peningkatan belanja konsumen di pasar tenaga kerja yang ketat. IMF juga meningkatkan proyeksi pertumbuhan Rusia tahun 2025 menjadi 1,8% dari 1,1% dalam WEO edisi Januari.

Pertumbuhan Ukraina, yang sangat bergantung pada bantuan ekonomi dari Barat, diperkirakan melambat menjadi 3,2% pada 2024 dan meningkat menjadi 6,5% pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper