Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor-Sektor Ekonomi Ini 'Ngegas' selama Ramadan dan Lebaran, Apa Saja?

Sejumlah sektor ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat selama periode Ramadan dan Lebaran.
Warga beraktivitas dengan latar suasana gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 akan terjaga di level 5 persen, seiring dengan perkembangan yang positif. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga beraktivitas dengan latar suasana gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 akan terjaga di level 5 persen, seiring dengan perkembangan yang positif. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Momentum Ramadan dan Lebaran memberikan dorongan yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi, terutama pada kuartal pertama dan kedua tahun ini.

Chief Economist at PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan bahwa pertumbuhan yang signifikan yang didorong oleh momentum Ramadan dan Idulfitri selalu terlihat dari pola pertumbuhan PDB secara kuartalan.

“Selama periode ini, PDB riil tanaman pangan, peternakan, dan produsen tekstil lebih tinggi dibandingkan kuartal yang tidak ada bulan Ramadan dan Idulfitri-nya,” katanya, dikutip melalui laporan BSI Institute Quarterly, Minggu (7/4/2024).

Banjaran mengatakan berdasarkan data laju pertumbuhan PDB kuartalan selama 2011 hingga 2023, terdapat enam sektor yang selalu mengalami pertumbuhan positif saat Ramadan.

Keenam sektor tersebut di antaranya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, real estat, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

“Namun, salah satu sektor beberapa kali mencatatkan pertumbuhan dua digit dengan angka di atas 10%, yakni sektor informasi dan komunikasi,” jelasnya.

Selain itu, data average revenue per user (ARPU), imbuhnya, dua main players sektor informasi dan komunikasi juga menunjukkan adanya kenaikan pendapatan jelang dan selama bulan Ramadan.

Berdasarkan komponen pengeluaran, Banjaran mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah biasanya mengalami penurunan, sementara pendapatan meningkat selama periode Ramadan dan Idulfitri. 

Hal ini disebabkan oleh berkurangnya operasional pemerintah. Pada saat yang sama, naiknya aktivitas ekonomi masyarakat meningkatkan penerimaan pajak dan pendapatan pemerintah. 

Peningkatan konsumsi masyarakat juga tercermin dari indeks penjualan eceran pada bulan Ramadan dan Idulfitri yang cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya. 

Banjaran menambahkan, sepanjang bulan Ramadan dan Idulfitri, tradisi mudik pun mendorong peningkatan mobilitas yang signifikan seiring dengan perjalanan liburan panjang.

Lonjakan perjalanan di seluruh Indonesia pada periode tersebut, yang meluas tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga wilayah lain, menurutnya akan mendukung perekonomian regional.

Banjaran memperkirakan, perekonomian Indonesia pada tahun ini akan tumbuh di atas 5%, didukung optimisme terhadap solidnya fundamental perekonomian Indonesia yang tetap terjaga, di tengah risiko perlambatan ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper