Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Baik! PMI Manufaktur China Catat Ekspansi Pertama dalam 6 Bulan

PMI Manufaktur China tercatat menyentuh 50,8 per Maret 2024. Angka ini merupakan ekspansi pertama dalam 6 bulan.
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas manufaktur China terpantau mulai berekspansi pada Maret 2024 untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir atau sejak September. Kinerja manufaktur China ini menjadi sebuah tanda lebih lanjut bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini mulai stabil.

Indeks manajer pembelian atau Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur China resmi naik dari 49,1 di bulan Februari menjadi 50,8. 

Biro Statistik Nasional China mengatakan angka tersebut mengalahkan perkiraan rata-rata konsensus ekonom Bloomberg di angka 50,1 dan merupakan angka terbaik sejak Maret tahun lalu. 

Indeks aktivitas non-manufaktur naik dari bulan sebelumnya menjadi 53, dibandingkan dengan perkiraan 51,5. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi dari bulan sebelumnya, sementara angka di bawahnya menunjukkan kontraksi. 

Angka-angka PMI adalah data resmi pertama yang tersedia setiap bulan untuk memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi China. Angka-angka ini menunjukkan bahwa pemulihan pertumbuhan negara ini telah mempertahankan daya tariknya setelah awal tahun yang solid. 

Data-data ini dapat memberikan para pembuat kebijakan lebih banyak waktu untuk menilai dampak dari langkah-langkah stimulus sebelumnya sebelum mengambil tindakan pelonggaran lebih lanjut.

Kepala ekonom untuk Greater China di Jones Lang LaSalle Inc. Bruce Pang melihat kondisi ini mencerminkan tanda-tanda bahwa ekonomi mulai stabil meskipun ada faktor musiman dan basis perbandingan yang rendah dari Tahun Baru Imlek. 

“PMI non-manufaktur juga menunjukkan perusahaan-perusahaan memiliki kepercayaan diri dan ekspektasi yang relatif kuat untuk bisnis di masa depan,” ujarnya dikutip dari Bloomberg, Minggu (31/3/2024). 

Menurut ekonom Bloomberg Intelligence David Qu, ekspansi dalam PMI manufaktur China sebagian besar didorong oleh komponen produksi, yang naik menjadi 52,2 dari 49,8 di bulan Februari.

Indeks pesanan baru meningkat lebih banyak lagi, menjadi 53,0 dari 49,0, memberikan tanda-tanda yang jelas akan percepatan aktivitas.  

Meski terpantau pemulihan di sektor manufaktur, Qu mengatakan producers’ gate prices terus turun, dan pada kecepatan yang lebih cepat, dengan komponen harga output turun lebih dalam di kisaran kontraksi. 

Target Pertumbuhan Ekonomi China 

China telah menetapkan target untuk meningkatkan produk domestik bruto sekitar 5% tahun ini, yang oleh banyak ekonom dianggap sulit untuk dicapai, mengingat kemerosotan yang berlarut-larut di sektor properti dan tekanan deflasi yang terus-menerus. 

Pihak berwenang telah mengeluarkan lebih banyak likuiditas jangka panjang ke dalam sistem perbankan tahun ini untuk memacu pemberian pinjaman, dengan para pejabat bank sentral mengisyaratkan potensi pemotongan lebih lanjut pada jumlah uang tunai yang harus disimpan oleh bank-bank sebagai cadangan.

Mereka juga telah mempercepat belanja pemerintah pusat untuk mendukung investasi infrastruktur dan berjanji untuk menyediakan dana untuk mendorong konsumen dan bisnis untuk mengganti barang-barang lama, termasuk mobil dan peralatan rumah tangga. 

Presiden China Xi Jinping mengakui tantangan-tantangan yang dihadapi ekonomi domestik dalam sebuah pertemuan hari Rabu (27/3/2024) dengan sekelompok pemimpin bisnis AS di Beijing, tetapi menyatakan keyakinannya untuk mengatasinya. 

Pertemuan dengan para eksekutif termasuk Stephen Schwarzman dari Blackstone Inc. dan Cristiano Amon dari Qualcomm Inc. merupakan bagian dari upaya para pejabat untuk memulihkan kepercayaan investor asing terhadap raksasa Asia ini karena investasi masuk yang melambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper