Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Pertumbuhan Ekonomi 7% Prabowo, Indef: Lanjutkan Program Jokowi Saja Tak Cukup

Ekonom menilai pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang perlu meracik sejumlah strategi baru untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7%.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto dalam program Broadcash, podcast Bisnis Indonesia pada Rabu (28/2/2024). - Bisnis/Adam Rumansyah
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto dalam program Broadcash, podcast Bisnis Indonesia pada Rabu (28/2/2024). - Bisnis/Adam Rumansyah

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom menilai pemerintahan yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang perlu untuk meramu sejumlah strategi dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6%-7%.

Sebagaimana diketahui, gagasan yang selalu disampaikan oleh Prabowo-Gibran selama kampanyenya adalah keberlanjutan, yaitu melanjutkan program-program atau strategi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang telah berjalan selama ini.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai bahwa untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 6%-7%, tidak cukup jika pemerintahan mendatang hanya melanjutkan.

Sebaliknya, banyak pekerjaan rumah di bidang ekonomi yang justru perlu perbaikan. Pasalnya, selama pemerintahan era Jokowi, pertumbuhan ekonomi stagnan pada level 5%, bahkan dengan kecenderungan menurun.

“Kalau strateginya sama, hanya melanjutkan strategi pak Jokowi memang akan sulit mencapai 6%-7%, karena track record pak Jokowi [pertumbuhan ekonomi] di 5% dalam 2 periode, bahkan kecenderungannya turun akhir-akhir ini. Jika narasinya melanjutkan, kan bukan berarti tidak bisa memperbaiki, ada hal-hal yang perlu segera diperbaiki,” katanya dałam acara diskusi publik, Selasa (26/3/2024).

Eko menjelaskan, salah satu sektor yang perlu dibenahi yaitu sektor pangan. Menurutnya, fenomena lonjakan harga pangan dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa ketahanan pangan Indonesia masih sangat lemah.

Menurutnya, kenaikan harga pangan saat ini memang dipengaruhi oleh faktor El Nino. Tapi di luar itu, aspek-aspek lainnya yang juga mempengaruhi harga pangan seharusnya bisa dikendalikan pemerintah.

“Konteksnya kalau ekonomi mau tumbuh lebih baik, yang harus didorong, salah satunya pangan. Oke harus ada perubahan di sektor industri, dampaknya besar, tapi tidak kalah signifikan pangan. Ini tidak cukup hanya dilanjutkan, harus diperbaiki,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper