Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Produksi Tembus 30.000 Ton, Bos PT Timah (TINS): Kita Sudah Buka Ekspor

PT Timah Tbk. (TINS) menargetkan produksi bijih timah naik ke level 30.000 ton dalam Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) 2024.
Suasana di smelter milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian
Suasana di smelter milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN pertambangan logam anggota MIND ID, PT Timah Tbk. (TINS) menargetkan produksi bijih timah naik ke level 30.000 ton dalam Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) 2024. 

Rencana produksi itu lebih tinggi dari RKAB tahun sebelumnya yang berada di kisaran 26.000 ton bijih timah. 

“RKAB sudah terbit, kita sudah buka ekspor,” kata Direktur Utama TINS Ahmad Dani Virsal saat ditemui di DPR, Jakarta, Selasa (26/3/2024). 

Dari perkiraan produksi itu, TINS rencananya bakal mengalokasikan porsi 5% sampai dengan 8% untuk penjualan domestik. Sisanya, bakal ditujukan untuk pasar ekspor. 

“[Target ekspor] mungkin kalau dari tahun lalu kita [tumbuh] di atas 1%,” kata dia. 

Di sisi lain, dia menerangkan, perseroan bakal berhati-hati menyikapi ihwal rencana akomodasi tambang masyarakat untuk dibeli TINS.

Dia mengatakan, perseroan bakal menunggu izin pertambangan rakyat (IPR) dari sejumlah wilayah pertambangan rakyat (WPR) yang telah terpetakan saat ini. 

Adapun, Kementerian ESDM telah menetapakan 123 blok WPR dengan luasan mencapai 8.568 hektare (ha) di Provinsi Bangka Belitung. 

Ketetapan itu diteken Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif lewat Surat Keputusan tentang Wilayah Pertambangan per Provinsi di seluruh Indonesia per 21 April 2022. Hanya hingga saat ini, belum ada IPR yang diterbitkan di Bangka Belitung. 

Sementara itu, Kementerian ESDM menyetujui 15 RKAB dari perusahaan perusahaan tambang per 26 Maret 2024. Kapasitas produksi dari 15 RKAB itu diperkirakan mencapai 46.444 ton bijih.

“Sampai saat ini yang telah disetujui itu 15 perusahaan dengan kapasitas produksi 46.444 jadi ada kenaikan sedikit dari yang kemarin [12 RKAB],” kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Ditjen Minerba Tri Winarno, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Jakarta, Selasa (26/3/2024). 

Tri mengatakan RKAB yang baru disetujui untuk 15 perusahaan itu telah mengambil porsi 60% sampai dengan 65% dari kapasitas produksi tambang secara keseluruhan di tahun lalu di level sekitar 74.000 ton bijih timah. 

Dia mengatakan kementeriannya terus mendorong perusahaan tambang timah terkait untuk segera menyelesaikan penyusunan RKAB tersebut. Malahan, kata dia, kementeriannya telah secara aktif menggelar coaching clinic untuk membantu perusahaan menyelesaikan dokumen rencana kerja dan anggaran tersebut. 

“Bahkan sampai pagi ini kita masih coaching clinic terhadap beberapa perusahaan yang progresnya masih belum bagus, kira-kira seperti itu,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper