Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menghijau saat Inflasi AS Februari 2024 Memanas

Wall Street dilaporkan menghijau meskipun inflasi AS Februari 2024 sedikit lebih 'panas' dari perkiraan.
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, pada hari Selasa, 8 Agustus 2023./Bloomberg
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, pada hari Selasa, 8 Agustus 2023./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Nasdaq, yang mayoritas berisi perusahaan teknologi, mendorong kenaikan Wall Street pada perdagangan Selasa (12/3/2024), seiring dengan keputusan para investor untuk mempertahankan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reverse (The Fed) dalam beberapa bulan ke depan meskipun inflasi AS Februari 2024 sedikit lebih 'panas' dari perkiraan.

Dilansir dari Reuters, pada pukul 11.35 a.m waktu Setempat, indeks Dow Jones Industrial Avarage naik 217.15 poin atau 0,56% ke level 38.986,81. Sementara, indeks S&P 500 menguat 49,33 poin atau 0,96% ke level 5.167,27 dan indeks Nasdaq naik 217,75 poin atau 1,36% ke level 16.237,02.

Delapan dari 11 sektor utama dari indeks S&P juga mengalami penguatan, di mana saham-saham di sektor yang berbasis teknologi memimpin dengan gain 2,0%. Saham produsen chip telah menghentikan penurunan dalam dua hari berturut-turut dengan kenaikan sebesar 1,7% dan saham Nvidia melonjak 5,9%.

Sementara, saham META naik 3,4%, dan saham Oracle melonjak 11,2% usai adanya tanda-tanda perusahaan ini akan mengalami peningkatan pangsa pasar di komputasi awan berkat kerja sama dengan Nvidia.

Laporan dari Departement Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) Februari 2024 meningkat 0,4% secara bulanan setelah naik 0,3% pada bulan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi di tengah harga bahan bakar minyak yang lebih tinggi dan biaya tempat tinggal.

"Inflasi sedikit agak memanas, tetapi kenaikan pasar saham belum berhenti," kata David Russell, Kepala Strategi Market Global di TradeStation.

Dia menambahkan para investor tetap optimistis bahwa biaya tempat tinggal akan mereda dan masih ada 3 laporan penting lagi yang akan dirilis jelang pertemuan The Fed pada Juni mendatang.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, para investor pasar modal saat ini melihat 70% potensi penurunan suku bunga The Fed pertama kali dilakukan pada Juni 2024. Sebelum laporan inflasi dirilis, potensi penurunan berada di angka 71%.

Reli pasar saham pada bulan lalu melambat setelah data menunjukkan tanda-tanda perekonomian yang kuat dan inflasi yang stabil, karena para investor memundurkan ekspektasi mengenai waktu penurunan suku bunga pertama The Fed hingga Juni dari bulan Maret.

Data harga produsen akan dirilis pada akhir minggu ini dan akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper