Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambal Defisit Pasokan Gas, PGN Butuh Tambahan LNG untuk Sumsel hingga Jabar

PGN (PGAS) melaporkan perlunya tambahan kargo gas alam cair atau LNG untuk menambal pasokan gas pipa dari hulu yang makin susut saat ini.
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk. atau PGN (PGAS) melaporkan perlunya tambahan kargo gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) untuk menambal pasokan gas pipa dari hulu yang makin susut saat ini. 

Perusahaan gas negara itu memproyeksikan kebutuhan permintaan gas bumi di Sumatra Tengah, Sumatra Selatan, dan Jawa bagian barat untuk 2024-2034 memerlukan penambahan pasokan gas hasil regasifikasi LNG sebesar 73 billion british thermal unit per day (BBtud) sampai dengan 355 BBtud. 

Estimasi itu mengambil porsi 12% sampai dengan 54% dari keseluruhan pasokan gas untuk permintaan pelanggan PGN di tiga kawasan tersebut. 

“Sumber pasokan existing mengalami natural decline dan hal ini tidak dapat dihindari sebagaimana tercermin dari terus berkurangnya produksi gas bumi di sumur-sumur yang sudah lama beroperasi,” kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama saat dihubungi, Kamis (7/3/2024). 

Rachmat mencontohkan, terjadi penurunan pasokan gas bumi yang signifikan dari Blok Corridor, Sumatra Selatan yang digarap PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC). Awal 2024, Blok Corridor hanya mampu menyalurkan gas sekitar 440 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). 

Sebelumnya, blok ini mampu memasok gas bumi pada 2022 dan 2023 lebih dari 500 MMscfd. Jumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023 yang masih mencapai 850 MMscfd.

Dengan demikian, kata Rachmat, perseroan saat ini tengah menjajaki potensi kargo LNG anyar untuk menyesuaikan dinamika pasokan gas konvensional dari hulu. 

Dia mengatakan, salah satu potensi yang saat ini terbuka adalah temuan gas in place sekitar 126 miliar kaki kubik di Blok Bentu, garapan EMP Bentu Limited.

“PGN terbuka dalam menjajaki peluang-peluang yang ada dan dapat mendukung upaya menjaga ketahanan pasokan. Kami sudah melaksanakan komunikasi intensif mengenai Blok Bentu,” kata dia. 

Berdasarkan kisaran harga pasar LNG tahun 2024, perkiraan harga jual gas hasil regasifikasi LNG di pelanggan masih lebih rendah dibandingkan over isage penalty. Dengan catatan, harga dapat berubah sesuai dengan perubahan harga pasar LNG pada saat pembelian.

Sebagai alternatif pasokan gas, LNG sampai dengan disalurkan kepada pelanggan membutuhkan rantai penyaluran yang lebih panjang dibandingkan dengan rantai penyaluran gas pipa karena adanya proses tambahan berupa pendinginan, transportasi, penyimpanan, dan regasifikasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mengkaji pasokan gas alternatif untuk menambal defisit pasokan gas dari Blok Corridor untuk PGN.  

SKK Migas membuka opsi menarik gas pipa dari beberapa lapangan serta penyaluran kargo LNG untuk perusahaan gas negara tersebut.  

“Sedang didiskusikan di tim teknis untuk kemungkinan pemenuhan pasokan dari lapangan lain, di samping kemungkinan lainnya termasuk dari LNG, masih terus berjalan diskusi dan koordinasinya,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi saat dikonfirmasi, Senin (18/12/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper