Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC+ Pangkas Produksi, Harga Minyak Mentah Dunia Langsung Melesat

Harga minyak mentah dunia langsung melesat setelah OPEC+ pangkas produksi.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau dikenal Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC+) menyetujui pemangkasan produksi minyak. Akibatnya, harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada hari Senin (4/3/2024).

Dilansir dari Reuters pada Senin (4/3/2024), pengurangan produksi minyak mentah tersebut sebesar 2,2 juta barel per hari sampai kuartal II/2024 sejalan dengan prediksi pasar.

Brent berjangka mengalami kenaikan sebesar 28 sen atau 0,3%, harganya menjadi US$83,83 per barel pada 0134 GMT, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) naik sebesar 20 sen atau 0,3%, menjadi US$80,17 per barel.

Pemangkasan produksi minyak tersebut diprediksi akan mengurangi pasar di tengah kekhawatiran perekonomian global dan meningkatkan produksi di luar kelompok OPEC+.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak menyampaikan Rusia akan mengurangi produksi dan ekspor minyak mentahnya sebesar 471.000 barel per hari (bpd) tambahan pada kuartal II/2024 melalui koordinasi dengan beberapa negara anggota OPEC+.

Menurut analisis Australia and New Zealand Banking Group Limited (ANZ), pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+ mengakibatkan harga minyak melambung tinggi di pasar, lalu pasar juga khawatir terhadap pasokan minyak yang berkurang di tengah ketegangan di Timur Tengah.

“Tanda-tanda pengetatan di pasar fisik terus mendorong harga minyak mentah lebih tinggi. Pemotongan produksi oleh aliansi OPEC+ terus mengurangi pasokan karena pasar khawatir terhadap ketegangan baru di Timur Tengah,” ujar ANZ dalam catatannya pada Senin (4/3/2024).

Kenaikan harga minyak mentah dunia di tahun 2024 didukung oleh ketegangan geopolitik akibat konfil Israel vs Hamas dan serangan Houthi di Laut Merah.

Pada Minggu (3/3/2024), Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan terus menargetkan kapal-kapal Inggris di Teluk Aden, sebelumnya berhasil menenggelamkan kapal milik Inggris Rubymar.

Wakil Perdana Menteri Amerika Serikat Kamala Harris menuntut secara tegas kesepakatan gencatan senjata antara kelompok militan Palestina Hamas dengan Israel, AS juga terus mendesak Israel untuk berbuat lebih banyak agar pengiriman bantuan ke Gaza meningkat.

Washington bersikeras kesepakatan gencatan senjata akan diberlakukan pada awal Ramadan. Pada Sabtu (2/3/2024), seorang pejabat AS telah mengonfirmasi bahwa Israel telah menyetujui kerangka kesepakatan tersebut. (Ahmadi Yahya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper