Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIND ID Siapkan Rp4,69 Triliun untuk Akuisisi 14% Saham Vale (INCO)

MIND ID menyiapkan dana sekitar Rp4,69 triliun untuk mengakuisisi 14% saham asing PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
MIND ID bersama Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. menandatangani perjanjian transaksi definitif akuisisi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Senin (26/2/2024)/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi
MIND ID bersama Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. menandatangani perjanjian transaksi definitif akuisisi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Senin (26/2/2024)/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID tengah menyiapkan pendanaan sekitar US$300 juta atau setara dengan Rp4,69 triliun (asumsi kurs Rp15.635 per US$) untuk mengakuisisi 14% saham asing PT Vale Indonesia Tbk (INCO). 

Setelah lebih setahunan negosiasi, MIND ID bersama dengan pemegang saham asing INCO, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) menyepakati harga akuisisi 14% saham INCO di angka Rp3.050 per lembar saham.

“Total investasi US$300 juta, bayarnya Juni dan ada yang lewat mekanisme pasar modal,” kata Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso saat ditemui selepas Penandatanganan Perjanjian Transaksi Definitif untuk Akuisisi Saham INCO di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Hendi mengatakan, transaksi divestasi itu bakal dilunasi Juni 2024. Dia menuturkan, sebagian besar pendanaan berasal dari sumber internal, sisanya lewat penerbitan saham baru. 

Sementara ihwal penerbitan utang, dia menuturkan, hitung-hitungan nominal pinjaman untuk pembayaran divestasi itu masih dikaji holding tambang pelat merah saat ini. 

“Kita masih excersise belum bisa kita tetapkan sekarang,” tuturnya. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar menteri teknis terkait segera mengurus konversi kontrak karya (KK) INCO menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) pekan ini. 

"Saya minta IUPK bisa dikeluarkan Minggu ini sehingga proses akuisisi ini bisa tuntas segera. Saya ulangi tuntaskan minggu ini, Pak Menteri ESDM, Sekjen ESDM, Menteri Investasi ada di sini, tidak ada dusta di antara kita, kita bekerja untuk kebaikan negeri ini,” kata Luhut. 

Setelah transaksi selesai, MIND ID akan memegang sekitar 34% saham yang diterbitkan INCO dan menjadikannya pemegang saham terbesar dalam perusahaan tersebut. VCL dan SMM masing-masing akan memegang 33,9% dan 11,5%. Sekitar 20,6% akan tetap dimiliki oleh masyarakat umum di Bursa Efek Indonesia.

Untuk kepemilikan sahamnya, VCL akan mendapatkan sekitar US$160 juta (tunai) atas transaksi, yang diperkirakan selesai sebelum akhir 2024, setelah semua persyaratan penyelesaian transaksi dipenuhi.

Setelah selesai, transaksi ini memenuhi kewajiban divestasi Indonesia dan memenuhi syarat utama bagi INCO untuk memperpanjang masa berlaku izin pertambangannya melalui penerbitan IUPK.

Seperti diketahui, konsesi yang dipegang INCO berdasarkan amandemen KK 2014 lalu mencapai 118.435 hektare yang tersebar di Sulawesi Selatan (70.566 hektare), Sulawesi Tengah (22.699 hektare), dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektare).

Pada 2017, luas wilayah KK dikembalikan kepada pemerintah seluas 418 hektare untuk keperluan proyek transmigrasi saat itu. Dengan demikian, sejak 2017 luas wilayah KK menjadi 118.017 hektare. 

Kendati demikian, luas wilayah yang telah dimanfaatkan, sejak smelter di Sorowako, Sulawesi Selatan, beroperasi komersial pada 1978, baru mencapai sekitar 7.000 hektare sampai dengan 8.000 hektare atau sekitar 6 persen sampai 7 persen dari keseluruhan total wilayah amandemen KK 2014.

Sampai dengan Desember 2021, estimasi sumber daya bijih nikel milik INCO sebesar 300 juta ton dengan cadangan sebesar 60 juta ton. Adapun, kapasitas produksi rata-rata sebesar 70.000 ton sampai dengan 80.000 ton setiap tahunnya saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper