Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri ESDM Ungkap Rencana Lanjutan Proyek Smelter Bauksit Inalum

Menteri ESDM membeberkan rencana pengembangan smelter bauksit oleh PT Inalum usai rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (5/2/2024).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023)./ BISNIS - Lukman Nur Hakim
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023)./ BISNIS - Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum akan kembali membangun pabrik pemurnian dan pengolahan atau smelter bauksit yang ditargetkan rampung pada 2027.

Hal ini disampaikannya usai melaksanakan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (5/2/2024).

"Kami mau bangun smelting lagi, processing facilities-nya di Inalum. Nanti rencananya selesai 2027," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).

Arifin mengatakan bahwa proyek smelter tersebut membutuhkan pasokan listrik dari sumber energi bersih. Rencananya, kebutuhan listrik smelter tersebut akan dipenuhi oleh PT PLN (Persero). 

Kendati demikian, dia enggan memerinci terkait dengan proyek yang dimaksud, termasuk perihal lokasi hingga biaya yang dibutuhkan untuk membangun smelter terbaru itu.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun juga irit bicara saat dikonfirmasi mengenai adanya suntikan modal untuk proyek tersebut.

"Nanti kita lihat," tandas Sri Mulyani.

Berdasarkan catatan Bisnis, Inalum tengah menyelesaikan proyek smelter bauksit menjadi alumina, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah fase 1 di Kalimantan Barat. Progres konstruksinya telah mencapai 80% per Desember 2023 dan produksi pertama alumina ditargetkan pada kuartal III/2024. 

SGAR Mempawah fase I dengan nilai investasi mencapai US$831,5 juta rencananya bakal menambah kapasitas produksi smelter grade alumina (SGA) mencapai 1 juta ton, dengan kapasitas serap bauksit dari hulu sebesar 3 juta ton. 

Di sisi lain, Inalum berencana untuk melanjutkan pengerjaan SGAR Mempawah untuk fase II dengan potensi tambahan kapasitas produksi alumina mencapai 1 juta ton hingga 2 juta ton nantinya. Adapun, kebutuhan investasi untuk proyek tahap dua tidak berbeda dengan fase I. 

Inalum masih melakukan beauty contest atau pemilihan calon mitra strategis untuk usaha patungan pada pengembangan tahap kedua tersebut. 

Sebelumnya, pemerintah mencabut proyek pengerjaan SGAR Mempawah dari daftar proyek strategis nasional (PSN) lewat penerbitan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 9/2022 pada akhir Juli 2022. 

Keputusan itu diambil lantaran proyek yang ditaksir menelan investasi sekitar US$1,7 miliar (Fase I dan Fase II) itu molor cukup lama akibat perselisihan yang terjadi dari pihak pemegang konsorsium EPC, yakni BUMN asal China, China Aluminium International Engineering Corporation Ltd. (Chalieco) sebesar 75 persen dan sisanya PT Pembangunan Perumahan Tbk. (PTPP).

Proyek strategis untuk pemurnian bijih bauksit itu dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) yang sahamnya mayoritas dimiliki Inalum sebanyak 60% dan sisanya PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam dengan kepemilikan 40%.

Kabar terakhir, proyek SGAR Mempawah telah kembali ditetapkan menjadi PSN. “Alhamdullilah, sudah masuk kembali sebagai PSN,” kata Direktur Utama Inalum Danny Praditya saat dikonfirmasi, Rabu (20/12/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper