Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target 14,3 Juta Wisman Disebut Sulit Tercapai Tanpa Insentif Penerbangan

Pakar Strategi Pariwisata Indonesia menilai kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang dipatok Kemenparekraf pada 2024 cukup berat.
Wisatawan mancanegara menunggu keberangkatan pesawat, di bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11)./Bloomberg-Putu Sayoga
Wisatawan mancanegara menunggu keberangkatan pesawat, di bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11)./Bloomberg-Putu Sayoga

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar Strategi Pariwisata Indonesia Taufan Rahmadi menilai kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang dipatok Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yakni 14,3 juta kunjungan pada 2024 cukup berat.

Kendati begitu, dia optimistis target tersebut dapat tercapai jika pemerintah terus menggenjot promosi pariwisata dengan memperbesar anggaran promosi, memberikan insentif kepada maskapai penerbangan luar negeri yang banyak membawa wisman, hingga membenah destinasi sehingga wisatawan terjamin keamanan dan kenyamanannya.

“[Pemerintah juga harus membenahi] sumber daya manusia, infrastruktur ke destinasi wisata, dan tiket pesawat murah,” kata Taufan kepada Bisnis, Jumat (2/2/2024).

Adapun sepanjang 2023, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 11,47 juta kunjungan. Jumlah tersebut melampaui target yang dipatok Kemenparekraf pada 2023 yakni di 8,5 juta kunjungan.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) total kunjungan wisman pada 2023 merupakan yang tertinggi dibanding 2021 dan 2022. Tercatat jumlah kunjungan wisman pada 2021 sebanyak 1,55 juta kunjungan dan 5,88 juta pada 2022.

Namun, jumlah tersebut belum dapat melampaui jumlah kunjungan di 2019 yang tercatat sebanyak 16,1 juta kunjungan.

BPS juga mencatat sebagian besar wisman datang ke Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan proporsi sebesar 44,94% dengan rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia mencapai 8,5 malam.

Di 2024, Kemenparekraf menargetkan 14,3 juta kunjungan wisman ke Indonesia. Sebagai destinasi yang paling banyak diminati wisatawan, Bali diyakini mampu menarik 50% dari target wisman yang ditetapkan pemerintah.

Untuk mempercepat pencapaian tersebut, pemerintah berupaya memperbanyak aksesibilitas ke Bali, diantaranya dengan menambah penerbangan internasional serta menghadirkan paket wisata tanpa mengakibatkan overtourism.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper