Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Co-Kapten Timnas Anies-Muhaimin Soroti Duopoli Garuda (GIAA) Hingga Dominasi Telkomsel

Co-Kapten Timnas Anies-Muhaimin Tom Lembong mendorong lahirnya startup dan modal ventura untuk mendanai inovator-inovator yang menantang status quo.
Co-Kapten Timnas Anies-Muhaimin Tom Lembong saat menjabat kepala BKPM pada 2019 lalu./Bisnis-Dedi Gunawan
Co-Kapten Timnas Anies-Muhaimin Tom Lembong saat menjabat kepala BKPM pada 2019 lalu./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Co Captain Timnas Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Thomas ‘Tom’ Lembong menuturkan bahwa monopoli hingga oligopoli, berkontribusi pada kurangnya persaingan sehingga ekonomi tidak bisa tumbuh.

Hal tersebut diungkapkan oleh Tom Lembong, dengan menuturkan bahwa kurangnya kompetisi tersebut mendorong hilangnya dinamisme, yang dapat menghambat pertumbuhan.

“Faktor utamanya adalah mengapa ekonomi tidak seperti mengapa kita tidak bisa tumbuh karena tidak ada tekanan persaingan,” terangnya ketika ditemui di Capital Connect: Indonesia Elections & Economics di Grand Hyatt Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Dalam paparannya, Tom sempat memberikan contoh pada industri penerbangan saat ini, yakni secara de facto terjadi duopoli, yakni pada perusahaan Lion Air Group dan Garuda Group yang mendominasi. Kemudian, di telekomunikasi, ia menyebutkan bahwa Telkomsel juga mendominasi.

“Sebagian besar sektor kita telah mengkristal menjadi oligopoli atau bahkan duopoli di mana perusahaan-perusahaan yang mendominasi sektor tersebut pada dasarnya mempertahankan keuntungan oligopoli, keuntungan kualitas dengan mengorbankan konsumen,” tuturnya. 

Menimbang hal tersebut, ia mengatakan bahwa perlunya peranan dari startup dan modal ventura untuk mendanai inovator-inovator yang menantang status quo. 

Tom kemudian memberikan contoh seperti munculnya Grab dan Gojek dalam dominasi di sektor taksi, yang mentransformasi sektor mobilitas publik yang tiba-tiba memunculkan banyak pasokan dan penawaran. 

“Harga juga tertekan dan sempat membuat supir taxi protes dengan demo. Tapi kita sekarang tak bisa membayangkan hidup tanpa aplikasi Grab dan Gojek,” pungkasnya. 

Startup dan modal ventura dinilai sebagai sesuatu yang dahsyat, yakni pada perekonomian digital. Namun, menurutnya hal ini dengan sengaja ditahan dan tidak ada keberpihakan lantaran dianggap menentang status quo di masing-masing industri. 

Adapun, ia mengatakan bahwa struktur industri monopoli, duopoli, hingga oligopoli biasanya merugikan konsumen dan mencekik inovasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper