Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inaplas Dukung Lartas Bahan Baku dan Produk Hilir Plastik

Kehadiran regulasi yang membatasi impor produk plastik diharapkan bisa melindungi industri dalam negeri.
Ilustrasi industri plastik/JIBI
Ilustrasi industri plastik/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang baru diterbikan, mendapat tanggapan dari Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas).

Sekertaris Jenderal Inaplas Fajar Budiono berharap kebijakan ini akan melindungi serbuan impor bahan baku dan produk jadi plastic, sehingga industri hulu dan hilir plastik dapat berkembang bersama. Jumlah lartas bahan baku plastik sebanyak 12 kode HS (Harmonized System), sedangkan produk hilir terdapat 140 HS.

Dengan perangkat itu, diharapkan produk jadi plastik lebih kompetitif dan dapat mendorong peningkatan kapasitas produk dalam negeri.

“Untuk itu, Inaplas akan mengawal agar permendag ini bermanfaat bagi industri plastik dan tidak disalah gunakan pihak yang tidak berhak.  Inaplas meminta agar dalam pelaksanaan kebijakan ini tidak mengganggu operasional pabrik dan tidak menyebabkan kelangkaan bahan baku plastik,” ungkap Fajar, dikutip dari siaran pers, Jumat (19/1/2023).

Lebih lanjut, Sekjen Inaplas ini meminta agar pelayanan perizinan diberikan sesuai jadwal, sehingga tidak mengganggu proses perencanaan produksi.  Saat ini produk impor sudah sangat besar dan telah mengganggu keberlangsungan produksi dan menurunkan utilisasi pabrik.

Fajar juga resah dengan keadaan pasar domestik yang masih rentan dibobol banjir barang impor dari China. Sementara itu, perlindungan untuk impor barang plastik masih minim.

"Karena banjir produksi dari China, barang jadinya yang turun daya saing  jadi ini benar-benar tipis dan kalau nggak hati-hati bisa rugi," keluhnya.

Menurutnya, Industri kini tengah menghadapi dilema kenaikan ongkos produksi imbas bahan baku yang melonjak. Namun, di sisi hilir pelaku industri tidak dapat meningkatkan harga jual lantaran polemik banjir impor China.  Kondisi ini membuat langkah ekspansi pelaku usaha tertahan.

Fajar mengatakan beberapa pengusaha lebih memilih mengalihkan investasi ke produk lain. Sementara, beberapa proyek yang sudah terlanjur berjalan masih dipastikan on track.  Namun, proyeksi kinerja 2024 untuk industri plastik disebut masih berat dan tidak jauh berbeda dengan tahun 2023 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper