Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Ungkap Temuan Awal Penyebab Kecelakaan Kereta di Cicalengka & Tanggulangin

Menhub Budi Karya Sumadi buka suara terkait perkembangan terbaru dari proses investigasi kecelakaan kereta api di Cicalengka dan Tanggulangin.
Kereta api (KA) lokal Bandung Raya bertabrakan dengan KA Turangga di KM 181 atau di antara Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (05/01/2024)/Bisnis-Rachman
Kereta api (KA) lokal Bandung Raya bertabrakan dengan KA Turangga di KM 181 atau di antara Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (05/01/2024)/Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka suara terkait perkembangan terbaru dari proses observasi dan investigasi kecelakaan kereta api yang terjadi di Cicalengka, Jawa Barat dan Tanggulangin, Jawa Timur.

Budi Karya memaparkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan observasi bersama dengan pemangku kepentingan lainnya pada kecelakaan kereta di Cicalengka dan Tanggulangin.

Dia menuturkan, hingga saat ini belum ada hasil final terkait penyebab kecelakaan kereta di dua lokasi tersebut. Namun, dia menyebut, temuan awal menunjukkan kesalahan teknis menjadi salah satu penyebab potensial terjadinya kecelakaan.

“Ada satu kemungkinan, bahwa ada kesalahan teknis, pelanggaran standar operasi prosedur [SOP] dari faktor manusia, dan hal-hal lainnya yang sedang kita proses," kata Budi Karya dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (18/1/2024).

Budi Karya menuturkan, hasil akhir observasi dan investigasi dari Kemenhub dan KNKT akan segera dirilis dalam waktu dekat. Meski demikian, dia tidak memerinci kapan hasil investigasi tersebut akan dikeluarkan.

Budi Karya melanjutkan, dirinya juga telah melaporkan hasil temuan awal ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia juga memberikan tiga usulan untuk mencegah kejadian serupa kembali terjadi, salah satunya adalah mereformasi SDM perkeretaapian yang ada, serta memperbaiki SOP.

Dia menuturkan, langkah reformasi SDM ini telah dilakukan pada jajaran Kemenhub. Sementara itu, perbaikan standar operasi prosedur baru juga terus digodok untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi perkeretaapian berkaitan dengan hal-hal yang tidak mungkin terjadi.

Langkah kedua, Kemenhub akan mendorong pembangunan jalur ganda (double track) pada seluruh lintasan perkeretaapian Indonesia. Budi Karya menuturkan, pembangunan jalur ini juga akan dibarengi dengan peningkatan teknologi persinyalan mengingat beberapa daerah masih menggunakan teknologi manual.

“Beberapa jalur ini masih ada yang manual [persinyalan]. Oleh karena itu, anggaran tahun ini kita akan selesaikan semua yang berkaitan dengan persinyalan, khususnya di wilayah Jawa,” tambahnya.

Terakhir, Kemenhub juga akan mengupayakan pembangunan jalur elevated untuk mengurangi jumlah perlintasan sebidang. Beberapa daerah yang memerlukan pembangunan jalur elevated ini umumnya di kota besar, di antaranya Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan lainnya.

Budi juga berharap pada daerah-daerah tersebut nantinya juga dapat terbangun jalur dwiganda atau double-double track seperti di wilayah Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper