Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jual Senjata ke Taiwan, Xi Jinping Sanksi Perusahaan Produsen Militer AS

Kemenlu China memberikan sanksi kepada lima produsen militer AS karena menjual senjata terbaru ke Taiwan.
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pesan Tahun Baru melalui China Media Group dan Internet pada Minggu malam (31/12/2023) di Beijing untuk menyambut Tahun Baru 2024. Dok Xinhuan
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pesan Tahun Baru melalui China Media Group dan Internet pada Minggu malam (31/12/2023) di Beijing untuk menyambut Tahun Baru 2024. Dok Xinhuan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri China menyatakan pemerintah akan memberikan sanksi kepada lima produsen militer Amerika Serikat (AS) sebagai respons terhadap penjualan senjata terbaru AS ke Taiwan

Juru bicara Kemenlu China mengatakan dalam pernyataannya bahwa langkah penjualan senjata baru-baru tersebut dinilai berdampak tidak baik bagi China dan bagi Taiwan. 

“Sangat merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China, sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” jelas juru bicara tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/1/2024). 

Hal tersebut diungkapkan pada Minggu (7/1) dengan penjualan AS ke Taiwan sering menjadi sumber ketegangan antara Washington dan Beijing. Adapun, China memandang Taiwan sebagai wilayahnya, yang ditolak oleh pemerintah Taiwan. 

China akan memberikan sanksi kepada lima produsen militer Amerika Serikat (AS) yakni  BAE Systems Land and Armaments, Alliant Techsystems Operations, AeroVironment, Viasat dan Data Link Solutions.

Adapun, sanksi tersebut diberikan menjelang pemilihan presiden dan parlemen Taiwan pada 13 Januari 2024 mendatang, dimana Taiwan dihadapkan pilihan antara berperang atau memilih perdamaian. 

Menurut juru bicara, China nantinya akan membekukan aset perusahaan-perusahaan tersebut dan melarang orang atau organisasi di China untuk melibatkan mereka. Kedutaan besar AS di Beijing juga tidak memberikan komentar. 

Berdasarkan catatan Bisnis, sebelumnya Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (AS) Katherine Thai juga mengumumkan perpanjangan lebih lanjut pengecualian tarif Pasal 301 China pada 352 impor China dan 77 kategori terkait Covid-19 hingga 31 Mei 2024. 

Pihak China kemudian menyebut bahwa tarif Pasal 301 dari AS terhadap impor China bersifat diskriminatif. 

Kemudian, pada tahun baru, Presiden China Xi Jinping dalam suratnya kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menuturkan soal hubungan antara kedua negara tersebut dalam memperingati 45 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. 

“Selama 45 tahun terakhir, hubungan China-AS telah melewati badai dan bergerak maju. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedua negara, namun juga berkontribusi terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran global,” jelas Xi.

Dalam surat ucapan selamat Biden, ia mengakui hubungan kedua negara telah mendorong kemakmuran, peluang bagi kedua negara dan kepada seluruh dunia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper