Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Prediksi Jumlah Wisman Tembus 11 Juta Kunjungan Sepanjang 2023

Menparekraf Sandiaga Uno, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia menembus 11 juta kunjungan sepanjang 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023)./BISNIS-Ni Luh Anggela
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023)./BISNIS-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia menembus angka 11 juta kunjungan sepanjang 2023.

Perkiraan tersebut seiring adanya data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 10,4 juta kunjungan hingga November 2023.

“Untuk kunjungan wisman ke Indonesia melebihi target  8,5 juta dan sekarang sudah 10,4 [juta kunjungan] dan masih ada Desember yang kita perkirakan akan menembus angka 11 juta [kunjungan],” kata Sandi dalam konferensi pers, Rabu (3/1/2024).

Adapun, pada 2024 dan 2025, pemerintah mematok target kunjungan wisman di angka 16 juta kunjungan atau melampaui level 2019 yang tercatat mencapai 16,1 juta kunjungan.

Untuk mencapai target tersebut, Indonesia membidik 20 negara pasar wisman terbesar seperti Australia, India, China, Inggris, Amerika Serikat, dan negara lainnya.

BPS mencatat, mayoritas wisman yang mengunjungi Indonesia berasal dari Malaysia, Australia, Singapura, China, dan Timor Leste. Selanjutnya, India, Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris, dan Prancis.

Di antara negara-negara ini, Malaysia menjadi negara penyumbang wisman terbanyak dengan total 1,63 juta kunjungan, diikuti Australia 1,29 juta kunjungan, dan Singapura 1,20 juta kunjungan hingga November 2023.

Sementara itu, tingkat kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) hingga November 2023 mencapai 749,11 juta melampaui periode 2019.

Namun, angka tersebut masih jauh dari target yang dipatok pemerintah di 1,2 miliar hingga 1,4 miliar. Merespons hal tersebut, Sandi menuturkan bahwa Kemenparekraf bersama BPS telah menyesuaikan perhitungan wisnus. Pasalnya, Sandi meyakini dengan algoritma dan formulasi terbaru, pergerakan wisnus telah mencapai di atas 1 miliar pergerakan.

“Kita sudah bisa menyimpulkan dengan perhitungan terbaru bahwa angka 1,2 miliar - 1,4 miliar telah terlampaui,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper