Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ridwan Kamil Komentari Proyek IKN yang Dibangun Presiden Jokowi

Ridwan Kamil mengatakan bahwa IKN bisa membantu Jakarta mengatasi kemacetan, polusi serta ketimpangan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dok Antara
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dok Antara

Bisnis com, JAKARTA -- Kurator Ibu Kota Nusantara (IKN), Ridwan Kamil memberikan pendapatnya soal pembangunan proyek tersebut yang saat ini sedang berjalan.

Mantan Gubernur Jawa Barat tersebut menegaskan bahwa membangun IKN bukan berarti serta merta menelantarkan permasalahan Jakarta. Menurutnya, berbagai persoalan Jakarta justru berkurang dengan pindahnya status ibu kota dan hal itu merupakan solusi terbaik, sekaligus memberikan benefit bagi Jakarta sendiri.

Dia berpendapat dengan memindahkan IKN memang tidak menyelesaikan 100%.

"Tetapi ibarat kalau kita menahan beban pakai tas ransel, ini kilogram berat kita sudah agak berkurang dengan konsep IKN walaupun beban beratnya masih ada sebagaimana sebuah kota megapolitan," kata Ridwan Kamil di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Ridwan Kamil memiliki peran khusus yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo di IKN. Dia diminta untuk menjadi kurator sekaligus pengawas arsitektur untuk bangunan-bangunan di IKN.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan apapun yang mengurangi beban Jakarta adalah sebuah solusi. Menurutnya, IKN bisa membantu Jakarta mengatasi kemacetan, polusi serta ketimpangan. 

"Supaya tidak polusi tidak macet? kalau saya ya usulin work from home atau WFH itu dipermanenkan untuk industri-industri tertentu. Jangan pas Covid-19 kita bisa WFH," jelasnya.

Menurutnya, pindahnya Ibu Kota ke IKN akan menjadi sebuah gagasan besar untuk Jakarta. Memungkinkan Gedung Kementerian akan beralih fungsi menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya yang bisa dirasakan warga Jakarta.

Saat ini, kata dia, aset-aset yang ditinggalkan di Jakarta itu ada Rp1.600 triliun menurut Kementerian Keuangan, dan Rp300 triliun yang siap dikonversi secepatnya. Tak hanya itu, gedung kementerian yang kosong juga bisa saja dijadikan hunian untuk Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR) maupun hunian vertikal. Namun, hal itu harus menunggu visi tata ruang dari Gubernur Jakarta terlebih dahulu.

 "Bayangkan di Monas tiba-tiba jadi pedestrian gitu ya, gedung-gedung kementerian tiba-tiba ada yang jadi RTH, museum, mengurangi beban banyak sekali," jelasnya.

Alhasil, dia menilai Jakarta akan mendapat banyak keuntungan dengan pengurangan beban pindahnya IKN dan juga pasca aset-aset -aset tersebut nanti dikonversi dikemaslahatan.

Oleh karena itu, Ridwan Kamil meminta semua pihak untuk mendukung pembangunan IKN yang sudah lama dicita-citakan pemimpin terdahulu. 

Dia menegaskan proyek IKN ini bukan ide Presiden Joko Widodo semata tetapi sudah ada zaman kolonial namun gagal, sudah jadi idenya Bung Karno di Palangkaraya, sudah menjadi IKN-nya pak Harto ada SK-nya di jonggol, dan takdirnya terealisasikan di kepemimpinan Presiden Jokowi. 

"Jadi jangan dibahas lagi kenapa-kenapa, bayinya sudah lahir, sudah jadi UU jadi enggak bisa dibaliknamakan," kata Emil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper