Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI: Suku Bunga The Fed Sudah Capai Puncak, Kapan Turun?

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan suku bunga acuan The Fed sudah mencapai puncaknya.
Gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner
Gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa berdasarkan asessment terkini, suku bunga Federal Reserve atau The Fed atau Fed Funds Rate (FFR) telah mencapai puncaknya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa meski telah mencapai puncaknya, suku bunga acuan The Fed diperkirakan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama.

“Suku bunga kebijakan moneter, termasuk Fed Funds Rate, diperkirakan telah mencapai puncaknya namun masih akan bertahan tinggi dalam waktu yang lama atau higher for longer,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (21/12/2023). 

Sejalan dengan itu, Perry mengatakan, tingkat imbal hasil atau yield obligasi pemerintah negara maju, termasuk US Treasury, diperkirakan dalam kecenderungan menurun tetapi tingkatnya masih akan tinggi.

Hal ini sejalan dengan premi risiko jangka panjang (term-premia) terkait besarnya pembiayaan fiskal dan utang pemerintah. 

Perkembangan tersebut, kata Perry, telah mendorong meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global, tercermin juga dari aliran modal yang mulai kembali masuk dan menurunkan tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market, termasuk Indonesia.

“Kejelasan arah kebijakan moneter di negara maju tersebut mendorong mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global,” kata Perry.

Di sisi lain, Perry menambahkan masih ada sejumlah risiko yang perlu diwaspadai, yang dapat kembali meningkatkan ketidakpastian ekonomi dunia.

Sejumlah risiko tersebut, diantaranya berlanjutnya ketegangan geopolitik, pelemahan ekonomi di sejumah negara termasuk, China, serta masih tingginya suku bunga kebijakan moneter dan yield obligasi negara maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper