Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri ESDM Bertemu Menteri Energi Jepang, Bahas Blok Masela hingga PLTA Kayan

Menteri ESDM Arifin Tasrif membahas sejumlah kerja sama dengan Jepang, seperti proyek PLTA Kayan dan Blok Masela dalam pertemuan dengan METI Jepang Ken Saito.
Blok migas/Ilustrasi
Blok migas/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melakukan pertemuan dengan Menteri Ministry of Energy, Trade, and Industry (METI) Jepang Ken Saito dalam lawatannya ke Tokyo, Jepang pada Senin (18/12/2023).

Pertemuan ini membahas sejumlah kerja sama di sektor energi antara Indonesia dengan Jepang, di antaranya Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dan Proyek Abadi LNG Masela.

"Untuk proyek PLTA Kayan antara PT Kayan Hidro Energy (KHE) dan Sumitomo, saat ini status feasibility study [FS] dan detail engineering design sudah selesai, begitu pula dengan berbagai perizinan, yakni izin lokasi, AMDAL, IUPTL wilayah usaha, izin konstruksi bendungan, dan perpanjangan IPPKH," kata Arifin seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (20/12/2023). 

Adapun, PT KHE mengembangkan empat pembangkit listrik, yakni PLTS Listrik Desa 0,05 MW, yang telah beroperasi atau commercial operation date (COD) pada 2020, PLTA Kayan Satu 900 MW (COD 2025), PLTA Kayan Dua 1.000 MW (COD 2027), dan PLTA Kayan Tiga 1.200 MW (COD 2029).

"PT KHE akan melistriki Desa Long Leju dan Desa Long Peliban Kabupaten Bulungan, serta Kawasan Industri Sangkuriang Kalimantan Timur," kata Arifin. 

Sementara untuk Proyek Abadi Blok Masela, pekembangan terbaru adalah revisi rencana pengembangan (PoD) I yang telah disetujui Menteri ESDM pada 28 November 2023.

"Dengan revisi ini, maka target ready for start up dan loading first cargo adalah pada tahun 2030. Setelah ini, akan dilakukan penyusunan amendemen kontrak kerja sama WK Masela untuk memasukkan CCS sebagai kegiatan operasi perminyakan. Hasil keekonomian dari revisi 2 PoD I akan diperbarui setelah FEED [front end engineering design]," kata Arifin.

Proyek Blok Masela merupakan salah satu proyek yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN) pada 2017. Pada tanggal 10 Oktober 2019, telah ditandatangani amendemen dan perpanjangan kontrak bagi hasil (PSC) Blok Masela, yang semula berlaku sampai 15 September 2028 menjadi 15 September 2055.

Dalam pertemuan bilateral tersebut juga dibahas kerja sama proyek transisi energi, termasuk pengembangan pembangkit panas bumi, pengelolaan pembangkit berbasis sampah perkotaan, perdagangan karbon dan pengolahan mineral kritis, termasuk teknologi semikonduktor.

Arifin juga mendorong perusahaan Jepang untuk mendirikan pabrik di Indonesia, seperti kabel listrik dan baterai.

"Kami mengajak perusahaan Jepang untuk mendirikan pabrik kabel listrik dan baterai di Indonesia. Indonesia memiliki kebijakan hilirisasi mineral dan smelter tembaga juga akan segera beroperasi," ujarnya.

Pertemuan dengan JICA

Selain dengan METI, pada hari yang sama, Menteri Arifin juga melakukan pertemuan dengan Vice President Japan International Cooperation Agency (JICA) Yamada Junichi. Pertemuan ini untuk membahas perkembangan proyek yang bekerja sama dengan JICA, yang dibagi menjadi tiga arms of operation, yakni finance and investment, technical cooperation, dan grant aid.

Adapun, beberapa proyek yang didanai oleh JICA di antaranya:

  • Peusangan Hydroelectric Power Plant Construction Project
  • Huluhais Geothermal Power Plant Project
  • Asahan No.3 Hydroelectric Power Plant Construction Project
  • Lumut Balai Geothermal Development Project
  • Tulehu Geothermal Development Project (E/S)

"JICA juga telah melakukan kegiatan grant aid tahun 2023, yakni Energy Transition Advisor for MEMR dan The Project to Develop Medium and Long Term Geothermal Development Policy in Indonesia dengan Kementerian ESDM, serta Master Plan for Energy Transition Management Project dan Energy Transition Advisor for PLN dengan PT PLN (Persero)," kata Arifin. 

Diharapkan JICA juga dapat mendukung pembiayaan ekspansi jaringan gas kota dengan mekanisme kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mengurangi konsumsi LPG dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya energi dalam negeri.

Menteri ESDM juga melakukan pertemuan dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), serta pertemuan dengan perusahaan-perusahaan Jepang untuk mendorong pembiayaan dan investasi mendukung transisi energi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper