Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Daya Saing Global, Pengusaha Mebel Gandeng Produsen Mesin Asal China

Pacu Daya Saing Global, Pengusaha Mebel Gandeng Produsen Mesin Asal China
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) tengah berupaya meningkatkan daya saing produk mebel dan kerajinan lokal untuk dapat memperluas pasar ekspor, salah satunya dengan berinvestasi pada teknologi mesin produksi kekinian. 

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan produsen woodworking machinery dan hardware berteknologi canggih asal China, yakni China National Forestry Machinery Association (CNMFA) dalam rangka peningkatan daya saing global. 

"Kerja sama bidang industri pengelolaan hasil hutan, dari hulu ke hilir melalui manajemen dan teknologi China yang telah berpengalaman," kata Sobur dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (13/12/2023). 

Menurut Sobur, China memiliki pengalaman panjang dan keunggulan dalam mengelola hasil hutan dari hulu ke hilir. Mulai dari penebangan, pengolahan kayu hingga produk jadi, termasuk furnitur dan dekorasi rumah. 

Bahkan, China telah menjadi eksportir furnitur terbesar dunia, dengan nilai ekspor diatas US$70 miliar, sekalipun China tidak memiliki kayu sebanyak Indonesia.

Salah satu implementasi kerja sama dilakukan melalui Pameran Permesinan dan Asesoris Surabaya Wood and Forestry yang akan digelar pada Mei 2025 di Surabaya, Jawa Timur. Pertemuan ini meerupakan tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangani HIMKI dan CNMFA pada 20 September 2023 di Jakarta.

Di sisi lain, HIMKI juga menggandeng Shunde Hardware Association dan Lunjiao Woodworking Machinery Association untuk kerja sama penyediaan hardware dan aksesoris untuk keperluan industri anggotanya. 

"Kami juga mengundang ketiga asosiasi datang ke Indonesia melakukan observasi dalam rangka pemetaan potensi permintaan permesinan dan peralatan produksi industri pengolahan kayu serta kebutuhan hardware di Indonesia," tuturnya. 

Sekretaris Jenderal HIMKI Maskur Zaenuri melihat banyak keuntungan dari kerja sama dengan delegasi China, seperti peningkatan efisiensi produksi dan kepresisian dalam proses produksi. Sebab, teknologi permesinan kian dibutuhkan industri furnitur terutama untuk mengatasi masalah produksi.

Terlebih, industri furnitur dan kerajinan Indonesia berpotensi merebut kue pasar dunia lebih besar, karena dukungan sumber bahan baku yang melimpah, serta craftmanship berciri khas dan berkualitas tinggi. 

"Potensi ini akan lebih kuat bila didukung teknologi permesinan yang tepat guna sebagai bagian dari katalis kemajuan industri," ungkapnya.

Teknologi permesinan seperti mesin Computer Numerical Control (CNC) telah mengubah industri mebel dan kerajinan dengan memungkinkan seperti produksi massal, meningkatkan efisiensi dan presisi, mendorong inovasi dan kustomisasi, berkontribusi pada upaya keberlanjutan. 

Untuk itu dirasakan perlu adanya keberlanjutan dukungan dari pemerintah untuk mempermudah industri dalam mengadopsi teknologi mesin terkini. 

"Ini termasuk pembiayaan, kemudahan bunga kredit, hingga pembangunan industri teknologi mesin yang maju di dalam negeri. Ini akan lebih mendorong efisiensi belanja industri furnitur dan kerajinan di dalam negeri," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper