Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato Joe Biden Sebelum Bertemu Xi Jinping, Sebut G20 Bali

Berikut isi pidato Presiden AS Joe Biden sebelum bertemu Presiden China Xi Jinping di Gedung Putih.
Presiden AS Joe Biden berjalan di Halaman Selatan Gedung Putih sebelum menaiki Marine One di Washington, DC, AS, pada Selasa, (14/11/2023). / Bloomberg
Presiden AS Joe Biden berjalan di Halaman Selatan Gedung Putih sebelum menaiki Marine One di Washington, DC, AS, pada Selasa, (14/11/2023). / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pidatonya sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping pada Rabu waktu setempat (15/11/2023). 

Mengutip keterangan resmi Gedung Putih, Kamis (16/11/2023), Biden menekankan bahwa keduanya telah mengenal dari lama dan telah menghabiskan berjam-jam bersama selama 10 atau 12 tahun terakhir. Ia kembali mengungkit soal pertemuannya terakhir di sela-sela KTT G20 di Bali. 

“Sepanjang tahun ini, sekitar setahun dan sehari yang lalu, kami bertemu di Bali di sela-sela G20,” jelas Biden dalam pidatonya. 

Sejak saat itu, Biden menjelaskan bahwa anggota kunci tim AS telah melakukan diskusi penting mengenai berbagai isu, yakni hal-hal baik untuk kedua negara maupun dunia. 

Biden juga mengatakan, bahwa seperti biasa, tidak ada pengganti untuk diskusi tatap muka. Namun, dia selalu menemukan diskusinya dengan pemimpin negara perekonomian terbesar kedua itu selalu langsung dan jujur, dan ia juga selalu menghargainya. 

Bahkan, Biden juga menyinggung bahwa walaupun keduanya sudah saling mengenal, keduanya juga selalu tidak setuju. 

“Tuan Presiden, kita sudah saling mengenal sejak lama. Kita tidak selalu sepakat, dan itu tidak mengejutkan siapa pun, tetapi pertemuan kita selalu jujur, lugas, dan bermanfaat. Saya tidak pernah meragukan apa yang telah Anda sampaikan kepada saya dalam hal sifat jujur Anda dalam berbicara,” jelas Biden 

Sang pemimpin AS tersebut juga menuturkan bahwa sangat penting bagi Xi dan dirinya saling memahami dengan jelas, yakni antara pemimpin ke pemimpin, tanpa kesalahpahaman atau miskomunikasi. 

Untuk itu, kedua negara perlu untuk memastikan bahwa persaingan tidak berujung pada konflik, dan perlu mengelola kompetisi dengan bertanggung jawab. 

“Itulah yang Amerika Serikat inginkan dan hendak kami lakukan. Kami juga, saya juga yakin itulah yang diinginkan dunia dari kita berdua, pertukaran yang tulus,” jelasnya. 

Adapun, Biden juga menuturkan bahwa kedua belah pihak memiliki tanggung jawab kepada rakyat mereka dan pekerjaannya, dan dunia untuk bekerja sama jika kedua negara melihatnya sebagai kepentingan bersama untuk melakukan hal tersebut.

Kemudian, Joe Biden juga menyinggung soal tantangan global kritis yang sedang dihadapi, mulai dari perubahan iklim, pemberantasan narkotika hingga kecerdasan buatan, yang menuntut upaya bersama. 

“Jadi, saya menantikan untuk memulai diskusi ini. Dan saya menyambut Anda,” jelas Biden.

Sebelumnya, Biden juga menuturkan rasa hormat dan rasa senang luar biasa untuk bisa menjamu presiden China tersebut di AS, terutama berkaitan dengan pertemuan KTT dan pertemuan para pemimpin Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper