Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Starbucks Bantah Tudingan Pro Israel, Ini Penjelasan Manajemen

Starbucks angkat bicara soal tudingan pro Israel hingga seruan boikot. Begini penjelasan manajemen.
Gerai Starbucks di Terminal Tom Bradley, Bandara LAX Los Angeles, AS./Reuters
Gerai Starbucks di Terminal Tom Bradley, Bandara LAX Los Angeles, AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Starbucks Corporation membantah memberikan dukungan finansial, baik ke pemerintah Israel maupun Angkatan Darat Israel dengan cara apapun.

Melalui laman resminya, Starbucks dengan tegas menyebut perusahaannya telah dan tetap menjadi organisasi non politik. Pernyataan tersebut disampaikan Starbucks di tengah ramai seruan boikot produk pro Israel.

“Ini sama sekali tidak benar. Rumor bahwa Starbucks atau Howard Schultz memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel adalah tidak tepat,” jelas Starbucks melalui laman resminya, dikutip Kamis (16/11/2023).

Starbucks juga membantah rumor yang menyebutkan bahwa perusahaan pernah mengirimkan keuntungannya kepada pemerintah ataupun tentara Israel. Sebagai perusahaan publik, Starbucks diwajibkan untuk menyampaikan setiap pemberian perusahaan tiap tahunnya melalui proxy statement.

Kemudian terkait penutupan sejumlah tokonya di Israel, Starbucks menuturkan bahwa perusahaan tidak mengambil keputusan bisnis berdasarkan isu politik. Perusahaan menjelaskan, keputusan penutupan di Israel pada 2003 lantaran tantangan operasional yang dialami Starbucks di pasar tersebut.

“Setelah berdiskusi selama berbulan-bulan dengan mitra, kami pun sampai pada keputusan damai ini,” jelas mereka.

Mengenai peluang untuk kembali membuka gerainya di Israel, Starbucks mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan mitra lokal jika dirasa masuk akal dan ada kecocokan untuk merek Starbucks di pasar. Untuk itu, perusahaan akan terus menilai semua peluang berdasarkan hal tersebut.

Starbuck menyebut, pihaknya akan terus melebarkan bisnisnya di Timur Tengah lantaran sangat puas dengan respon wilayah tersebut terhadap mereknya.

“Kami terus bekerja sama dengan partner bisnis kami, Alshaya Group, dalam mengembangkan rencana kami untuk wilayah ini,” ujarnya.

Adapun, MH Alshaya Co. WLL, sebuah bisnis keluarga Kuwait, merupakan salah satu perusahaan waralaba merek terkemuka dan paling berpengaruh di kawasan Timur Tengah. Alshaya Group sendiri telah mengoperasikan lebih dari 1.900 gerai Starbucks yang tersebar di Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tengah.

Khusus untuk di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Alshaya Group mengoperasikan toko Starbucks di Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Lebanon, Maroko, Oman, Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Kerja sama antara Starbucks dan Alshaya Group telah terjalin selama lebih dari 20 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper