Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Brasil Tak Pasti, China Borong Kedelai dari AS

USDA mengonfirmasi penjualan swasta sebesar 909.500 metrik ton kedelai AS, pembelian dalam sehari yang terbesar setidaknya sejak akhir Juli 2023.
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengatakan terdapat penjualan sebesar 909.500 metrik ton kedelai AS dari sektor swasta, menandakan pembelian dalam sehari yang terbesar setidaknya sejak akhir Juli 2023. 

Mengutip pemberitaan Reuters, Kamis (9/11) pengumuman tersebut mencerahkan prospek penjualan ekspor pertanian AS, setelah pembelian kedelai pada 2023 menurun jauh di belakang laju normal. 

Beberapa analis mencatat bahwa kesepakatan tersebut terjadi bertepatan dengan cuaca panen yang tidak merata, yang telah merusak awal musim tanam kedelai di Brasil selaku pemasok kedelai terbesar di dunia. Hal ini mengancam prospek produksi Amerika Selatan.

Adapun, kekeringan juga telah menyulitkan pengiriman biji-bijian di sungai-sungai utara di Brasil dan di AS. 

"Pengumuman penjualan kedelai 24 jam oleh Departemen Pertanian AS (USDA) merupakan hal yang ingin dilihat oleh para pembeli, sehingga menambah dukungan (pada kontrak berjangka kedelai) dari kondisi panas dan kering yang diperkirakan akan terjadi di Brasil bagian utara minggu depan,” jelas ahli strategi pertanian senior untuk Marex di Chicago, Terry Reilly.

Reilly juga menuturkan bahwa pengumuman penjualan yang besar juga menegaskan masalah logistik Brasil,"

USDA menuturkan bahwa pihak swasta China membeli 433.000 ton minyak nabati dan 476.500 ton lainnya dijual ke "tujuan yang tidak diketahui". 

Sebelumnya, para pedagang menuturkan pada Selasa (7/11) bahwa importir China membeli 10 kargo kedelai AS, atau sekitar 600.000 metrik ton, untuk pengiriman dari terminal ekspor Gulf Coast dan Pacific Northwest antara bulan Desember 2023 dan Maret 2024. 

Pemesanan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian kesepakatan impor kedelai sejak akhir pekan lalu oleh Sinograin, yakni importir milik pemerintah China. Total pembelian selama periode tersebut diperkirakan mencapai 20 hingga 25 kargo. 

Harga tunai untuk kedelai AS di terminal Gulf Coast, melonjak sebanyak 10 sen per gantang pada hari Selasa (7/11) lantaran para eksportir berebut untuk mendapatkan pasokan.

Tingginya harga di AS disebabkan gangguan pengiriman tongkang dan persaingan pasar ekspor yang ketat dari Brasil, yang memanen rekor panen kedelai tahun ini, telah menghambat penjualan AS pada musim ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper