Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (1/11): Batu Bara Anjlok 5%, CPO Makin Lesu

Harga komoditas batu bara kontrak Desember anjlok 5%, sementara CPO juga makin lesu.
fasilitas conveyor belt di salah satu tambang batu bara Australia/ Bloomberg
fasilitas conveyor belt di salah satu tambang batu bara Australia/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga komoditas batu bara dan minyak kelapa sawit masih kompal melemah dalam penutupan perdagangan dunia kemarin.  Harga batu bara kontrak Desember 2023 anjlok hingga lebih dari 5% dan CPO yang juga ikut melemah. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember 2023 melemah 5,14% atau 6,90 poin ke level US$127,40 per metrik ton pada penutupan perdagangan Selasa (30/10/2023). Sedangkan batu bara ICE Newcastle kontrak November 2023 melemah 7,56% atau 9,90 poin ke level US$121,10 per metrik ton, mencatatkan penurunan tiga hari berturut-turut. 

Koalisi Ambisi Tinggi yang terdiri dari kepulauan Marshall, Austria dan Perancis menyerukan penurunan produksi dan penggunaan bahan bakar fosil. Negara-negara tersebut juga menuturkan bahwa keputusan yang diambil dalam pertemuan COP28 harus mencakup menghentikan produksi batu bara dan perluasan tambang-tambang yang sudah ada, serta mengurangi emisi metana hingga mendekati nol. 

Di lain sisi, meskipun dampak perubahan iklim makin terasa, usaha dunia untuk mengurangi perubahan iklim masih tertinggal. Emisi gas rumah kaca secara global meningkat secara bersamaan dengan penggunaan batu bara terutama di China dan India. 

Perang Rusia vs Ukraina juga membantu beberapa negara Eropa lebih cepat beralih dari gas fosil ke energi terbarukan. Tapi hal ini juga mendorong negara-negara lain kembali beralih ke batu bara. 

Berdasarkan catatan Bisnis, Indonesia diketahui akan tetap menggunakan pembangkit bahan bakar batu bara untuk di kawasan industri. Untuk itu area ini dikecualikan dari rencana pensiun dini PLTU melalui skema pendanaan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP). 

Anggota G7 juga menawarkan Vietnam lebih dari US$300 juta atau sekitar Rp4,7 triliun untuk mendukung rencana pengurangan batu bara.  Sebesar 2% berbentuk hibah dan sisanya memiliki tingkat suku bunga yang ditentukan oleh pasar. Pinjaman mahal tersebut enggan diterima Vietnam.

Pertanyaan soal kesepakatan JETP dengan Afrika Selatan juga muncul karena negaranya sedang mengalami pemadaman listrik bergilir, yang dijanjikan pembiayaan sebesar US$8,5 miliar. 

India telah meminta perusahaan-perusahaan listriknya untuk mengimpor 6% dari kebutuhan batu bara hingga Maret 2024 untuk menopang pasokan dalam negeri.  China, konsumen utama batu bara telah meningkatkan produksi domestik dan impor yang mencapai rekor. Harga batu bara China juga mengalami penurunan menjelang musim dingin yang semakin dekat.

Tim analis J.P. Morgan juga memprediksi bahwa kenaikan harga batu bara akan terbatas saat memasuki musim dingin 2023.

Harga CPO Lesu 

Harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit untuk kontrak Desember 2023 di bursa derivatif Malaysia melemah 65 poin menjadi 3,639 ringgit per metrik ton. Sementara, untuk kontrak November 2023 juga melemah 55 poin menjadi 3,570 ringgit per metrik ton.

Mengutip Reuters, Rabu (1/11) harga kontrak minyak kelapa sawit Malaysia turun untuk sesi kedua berturut-turut pada Selasa (31/10) yang terbebani oleh kekhawatiran peningkatan persediaan dan pelemahan di Dalian. 

Menurut data perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia dan Intertek Testing Services, ekspor produk minyak kelapa sawit Malaysia 1 Oktober-25 Oktober 2023 turun antara 1,1% dan 3,1% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Kemudian untuk Indonesia, menurut asosiasi GAPKI, ekspor minyak kelapa sawit pada Agustus 2023, termasuk produk olahan mencapai 2,07 juta metrik ton, turun 55% dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy). 

Analis senior di Fastmarkets Palm Oil Analytics, Sathia Varqa, menuturkan bahwa ekspektasi output yang lebih besar melebihi kenaikan ekspor, sehingga mengakibatkan tingkat stok di akhir bulan lebih tinggi. 

Kerugian besar di Dalian, di tengah krisis ekonomi China juga membebani masa depan kelapa sawit. Aktivitas manufaktur di China secara tak terduga kembali mengalami kontraksi pada Oktober 2023. 

Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, turun 1,2%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 2,5%.

Panen kedelai AS terus meningkat melebihi laju rata-rata meskipun terjadi hujan pada minggu lalu. Laju panen yang cepat kemungkinan besar akan meningkatkan pasokan biji minyak dan produk-produknya, termasuk kedelai. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,6%.

Harga minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait lainnya karena bersaing untuk mendapatkan bagian dalam pasar minyak nabati global.

Ringgit Malaysia, yakni mata uang untuk perdagangan kelapa sawit, terakhir diperdagangkan stabil terhadap dolar. Ringgit yang melemah membuat minyak kelapa sawit lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper