Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Kali, Uniqlo Internasional Kontribusi 50% Lebih Pendapatan ke Grup

Pendapatan Uniqlo Internasional melonjak sebesar 28,5% menjadi 1,4371 triliun yen, laba operasional naik 43,3% menjadi 226,9 miliar yen atau Rp24,1 triliun.
Logo Uniqlo
Logo Uniqlo

Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan Uniqlo Internasional untuk pertama kalinya tercatat melampaui lebih dari setengah total pendapatan grupnya, Fast Retailing Co, Ltd.

Pendapatan perusahaan yang didirikan oleh Tadashi Yanai ini hingga 31 Agustus 2023 tercatat mencapai 2,7665 triliun yen atau meningkat 20,2 persen (year-on-year/yoy). Sementara, pendapatan Uniqlo Internasional melonjak sebesar 28,5 persen menjadi 1,4371 triliun yen dan laba operasional meningkat 43,3 persen menjadi 226,9 miliar yen atau setara Rp24,1 triliun. 

“Pendapatan dari segmen ini mencakup lebih dari 50 persen dari total pendapatan global untuk pertama kalinya dalam basis tahunan,” tulis Fast Retailing dalam laporan yang diterima Bisnis, dikutip Senin (23/10/2023).

Jika dilihat menurut masing-masing wilayah dan pasar, wilayah China melaporkan peningkatan pendapatan dan laba yang signifikan. Meski wilayah ini sempat mengalami kesulitan pada paruh pertama akibat pandemi Covid-19, kinerja perusahaan pulih lebih baik dari perkiraan pada paruh kedua, sehingga menghasilkan rekor kinerja setahun penuh. 

Tercatat pendapatan Uniqlo China meningkat menjadi 620,2 miliar yen atau setara Rp65,8 triliun. Angka ini naik 15,2 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan, total laba operasional mencapai 104,3 miliar yen (Rp11 triliun) atau naik 25 persen dari tahun sebelumnya. 

Uniqlo Korea Selatan dan Uniqlo Asia Tenggara, India, dan Australia melaporkan pendapatan dan laba yang jauh lebih tinggi. Pendapatan untuk pasar-pasar tersebut meningkat menjadi 449,8 miliar yen atau 46,1 persen dari tahun sebelumnya dan total laba operasional sebesar 78,2 miliar yen.

Pendapatan dan keuntungan Uniqlo Korea Selatan dilaporkan meningkat usai perusahaan meningkatkan informasi terkait produk utama. Uniqlo Asia Tenggara, India, dan Australia melaporkan peningkatan pendapatan dan laba yang signifikan.

Pendapatan dan laba semester pertama yang meningkat signifikan ini didorong oleh kuatnya penjualan terutama produk-produk inti yang dihasilkan oleh perluasan basis pelanggan dan pemulihan permintaan terkait perjalanan.

Meski pendapatan di wilayah ini dilaporkan meningkat pada semester kedua, laba operasional pada semester kedua mengalami sedikit kontraksi karena penurunan margin laba kotor. 

“Penurunan ini disebabkan oleh keputusan kami untuk melakukan penjualan diskon dalam jumlah tertentu pada paruh kedua tahun fiskal 2023 dibandingkan dengan paruh kedua tahun fiskal 2022,” jelas laporan itu.

Selain itu, margin laba kotor pada semester kedua juga terkena dampak negatif dari tindakan pengamanan di Indonesia.

Di sisi lain, pendapatan dan laba Uniqlo Amerika Utara tahun fiskal 2023 naik signifikan dengan total pendapatan sebesar 163,9 miliar yen dan laba operasional sebesar 21,1 miliar yen. Perusahaan ini sukses mempertahankan penjualan yang kuat sepanjang periode tersebut dengan mempertahankan volume produk yang ditargetkan untuk penjualan dan meningkatkan informasi untuk produk terkait.

Pencapaian yang positif juga terjadi pada Uniqlo Eropa. Tercatat total pendapatan Uniqlo Eropa sebesar 191,3 miliar yen, naik 49,1 persen secara tahunan, dan laba operasional mencapai 27,3 miliar yen atau meningkat 82,5 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper