Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Upaya Kalbe Farma (KLBF) Dorong Subtitusi Impor Bahan Baku Obat

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melakukan berbagai upaya subtitusi impor bahan baku dengan reformulasi hingga produksi bahan baku dalam negeri.
Karyawan di salah satu lini PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF)./Dok. Annual Report 2005
Karyawan di salah satu lini PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF)./Dok. Annual Report 2005

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) tengah menggodok formula untuk meningkatkan kontribusi atas subtitusi impor bahan baku obat (BBO) dengan memproduksi BBO dalam negeri guna mewujudkan kemandirian industri farmasi nasional. 

Direktur KLBF Sie Djohan mengatakan, pihaknya telah mulai melakukan berbagai upaya subtitusi impor bahan baku dengan reformulasi hingga optimalisasi penggunaan dan produksi bahan baku dalam negeri. 

"Kami sudah melakukan reformulasi dan lainnya untuk bisa menggunakan bahan baku produksi dalam negeri," kata Djohan kepada wartawan, Senin (23/10/2023). 

Salah satu yang dilakukan, yakni dengan bekerja sama untuk suplai bahan baku obat dengan PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) serta pemasok dari luar negeri agar menanamkan investasi di Tanah Air untuk memproduksi bahan baku jenis kimia.

Sementara itu, untuk BBO jenis biologi, Kalbe Farma sebelumnya telah menginvestasikan modal untuk pembangunan pabrik untuk produk bioteknologi pada 2018 lalu di Cikarang, Jawa Barat dan sudah beroperasi secara komersial.

Fasilitas manufaktur BBO produk bioteknologi dimodali KLBF bersama perusahaan bioteknologi Korea Selatan, Genexine Inc melalui joint venture Kalbe-Genexine Biologics (KGbio). 

Adapun, KGBio menyediakan produk biologi, biosimilar, dan imuno-onkologi inovatif yang berkualitas tinggi dan terjangkau untuk pasar Asia Tenggara. 

KGbio juga memiliki anak usaha Innogene Kalbiotech (Innogene) dan memegang saham pengendali di Kalbio Global Medika (Kalbio). Innogene adalah perusahaan dengan produk berplatform biosimilar, yakni empat obat antibodi monoklonal (Rituximab, Nimotuzumab, Trastuzumab dan Bevacizumab).  

Kalbio adalah fasilitas manufaktur produk biologi dengan kapasitas bioreaktor untuk jalur sel mamalia. Dalam hal ini, produk pertama yang dihasilkan, yakni Efesa (Efepoetin Alfa). Efesa adalah obat anemia untuk pasien penyakit ginjal kronis.

"Kalbe juga akan ikut kontribusi untuk membuat bahan baku untuk kebutuhan di dalam negeri, tetapi dalam hal ini Kalbe lebih fokus dalam membuat bahan baku yang menggunakan bioteknologi seperti Efesa," ujarnya. 

Adapun, bahan baku Efesa, yakni sel mamalia berupa Chinese Hamster Ovary (CHO) yang dikembangkan dalam bioreaktor. Dia mengungkap, Kalbe akan segera menambah kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.

"Yang bisa bikin bahan baku Efesa cuma Indonesia, kita satu-satunya pabrik yang bikin bahan baku ini di dunia," ujarnya. 

Di sisi lain, kontribusi KLBF dalam hal substitusi impor juga dilakukan dengan memperbanyak produksi bahan baku dalam negeri. 

"Kami akan mendukung program ini dan tidak menutup kemungkinan ke depan kami akan juga lebih banyak lagi memproduksi bahan baku yang dibutuhkan," pungkasnya. 

Sebagaimana diketahui, pelaku industri farmasi diharapkan mengganti bahan baku obat dari impor menjadi lokal mulai September 2022 sebagai upaya substitusi impor yang sedang diupayakan pemerintah. Hal ini mengingat pangsa impor BBO produk farmasi masih mencapai 90%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper