Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Ungkap Penyebab Impor Migas RI Melonjak hingga 25%

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai impor migas Indonesia pada September 2023 naik hingga 25%. Ternyata ini penyebabnya.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai impor Indonesia pada September 2023 mencapai US$17,34 miliar. Adapun, impor migas senilai US$3,33 miliar yang naik sebesar 25,04% dibandingkan bulan sebelumnya 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar menjelaskan kinerja impor tersebut turun dari capaian bulan sebelumnya yakni Agustus 2023 yang senilai US$18,88 miliar atau turun 8,15% secara month-to-month (mtm). 

“Impor migas senilai US$3,33 miliar yang naik sebesar 25,04% dibandingkan bulan sebelumnya, sementara itu, impor non migas senilai US$14,01 miiar ini mengalami penurunan sebesar 13,60% [mtm],” katanya dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Senin (16/10/2023). 

Amalia menyampaikan peningkatan impor migas terjadi sebesar 25,04% (mtm) yang disebabkan karena melonjaknya impor minyak mentah hingga 94,40%. 

Secara tahunan atau year-on-year (yoy), nilai impor pada September 2023 juga tercatat turun sebesar 12,45%. 

“Impor migas turun 2,85%, nonmigas turun 14,46%, ini melanjutkan tren penurunan yang terjadi pada bulan lalu,” kata Amalia. 

Sementara itu, penurunan impor nonmigas secara bulanan tersebut akibat peran dari beberapa kelompok barang, yaitu mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 25) yang turun 17,95%. 

Sementara komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) turun sebesar 11,89%. Komoditas lain yang berkontribusi terhadap penurunan ini juga kelompok HS 23 atau ampas dan sisa industri makanan yang turun 39,02% (mtm).  

Secara umum, neraca perdagangan Indonesia terus melanjutkan tren surplus dalam 41 bulan berturut-turut pada September 2023 sebesar US$3,42 miliar.   

Surplus neraca perdagangan Indonesia tersebut ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yang sebesar US$5,34 miliar. Komoditas bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) dan besi baja (HS 72) menjadi penyumbang utama.  

Pada saat yang sama, neraca migas desifit sebesar US$1,92 miliar dengan komoditas penyumbangnya adalah minyak mentah dan hasil minyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper