Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKP Dapat Pinjaman Dana dari ADB Rp1,34 Triliun, Buat Apa?

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp1,34 triliun.
Karyawan berada di dekat logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan berada di dekat logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat pinjaman dana sebesar Rp1.348 triliun dari Asian Development Bank (ADB) untuk meningkatkan produktivitas udang nasional melalui Infrastructure Improvement for Shrimp Aquaculture Project (IISAP).

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu menyampaikan, melalui proyek IISAP akan dibangun pusat produksi induk dan benih atau Broodstock Center, pembangunan laboratorium kesehatan ikan, pembangunan tambak di lahan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya, pembangunan tambak udang berbasis kawasan, dan pembangunan tambak udang di masyarakat.

Rencananya, program IISAP akan dibangun di 7 provinsi yaitu Aceh, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan.

“Melalui dukungan dari semua pihak, kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder terkait, kami optimis pinjaman ADB senilai kurang lebih Rp1,348 triliun dalam jangka waktu hingga Desember 2027, nanti bisa terselesaikan,” kata Tebe dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (15/10/2023).

Menurut data dari 300.501 hektare tambak udang di Indonesia, 82 persen atau 247.803 hektare  merupakan tambak tradisional. Sisanya 15% tambak semi intensif, dan 3% tambak intensif.

Melalui pinjaman dana dari ADB, Tebe mengharapkan agar proyek tersebut dapat meningkatkan infrastruktur untuk meningkatkan produksi dan produktivitas budidaya udang yang terintegrasi, berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.

Selain itu, lanjutnya, target peningkatan ekspor udang pada 2024 dapat tercapai. Tebe menuturkan udang merupakan komoditas yang mendominasi total ekspor di sektor perikanan Indonesia. KKP mencatat nilai ekspor udang mencapai US$2,16 miliar atau berkontribusi sebesar 34,57% dari nilai ekspor perikanan Tanah Air pada 2022.

Di tahun yang sama, produksi udang mencapai 1,09 juta ton atau naik 15% dibandingkan produksi 2021 sebesar 953.000 ton. Peningkatan tersebut kata Tebe menunjukkan bahwa budidaya udang memiliki potensi pengembangan, baik secara produksi maupun pemanfaatan lahan secara optimal.

Sementara itu, Country Director Asian Development Bank (ADB) Indonesia Eric Quincieu meyakini bahwa proyek IISAP dapat memperkenalkan budidaya berkelanjutan yang mendukung rencana aksi Healthy Oceans and Sustainable Blue Economy.

“Tentunya hasilnya nanti industri perikanan budidaya di Indonesia dapat berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian nasional, produktivitas, profitabilitas, dan kelestarian lingkungan budidaya udang,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper