Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayora (MYOR) Serap Capex Rp1,7 Triliun, Masih Fokus untuk Pabrik Baru

PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) telah menyerap Rp1,7 triliun belanja modal atau capital expenditure (capex) sepanjang semester I/2023.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyaksikan proses produksi PT Mayora Indah Tbk saat melakukan kunjungan kerja di Tangerang, Banten, 18 September 2020. /Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyaksikan proses produksi PT Mayora Indah Tbk saat melakukan kunjungan kerja di Tangerang, Banten, 18 September 2020. /Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) telah menyerap Rp1,7 triliun belanja modal atau capital expenditure (capex) dari total alokasi anggaran sebesar Rp2,5 triliun untuk 2023. 

Direktur Mayora Ricky Afrianto mengatakan, capex yang telah terserap ini sebagian lebih fokus digunakan untuk merampungkan pembangunan pabrik baru yang berlokasi di Balaraja, Banten dan Purwosari, Jawa Timur. 

"Alokasi capex tahun ini lebih untuk pengembangan biskuit dan wafer dan lewat first half ini sudah terserap Rp1,7 triliun kalau tidak salah," kata Ricky, Selasa (10/10/2023). 

Rencana pembangunan pabrik barunya ini telah dicanangkan sejak 2021 lalu. Adapun, Pabrik Jayanti 3 di Banten akan memproduksi produk kategori wafer, biskuit, dan sejenisnya. 

Pabrik Jayanti 3 dibangun pada area 20,4 hektare (ha). Luas tersebut merupakan yang paling besar dibandingkan dua fasilitas lain di kawasan tersebut, yakni Jayanti 1 dan Jayanti 2. Sebagai pembanding, keduanya hanya memiliki luas sekitar 14 ha. Rencananya, Jayanti 3 juga bakal dibekali oleh lebih dari 11.000 pekerja.

Tahun 2022 lalu, MYOR telah menganggarkan belanja modal Rp2 triliun yang sebagian besar di antara dialokasikan untuk pembangunan pabrik. Selain pabrik Jayanti 3 di Banten, perusahaan juga menambah fasilitas produksi di Jawa Timur, tetapi efeknya diyakini tak sebesar Jayanti 3. 

"Kenapa biskuit dan wafer? Karena produk kopi terakhir kita sudah lakukan pengembangan pada tahun 2019 dan 2020. Jadi, setelah itu kita belum ada [pengembangan pabrik] karena 2021-2022 masih terhalang pandemi," ujarnya. 

Sebelumnya, Ricky juga mengatakan, proyek penambahan pabrik berjalan sesuai rencana dengan operasional dimulai pada 2024 dan Agustus lalu telah memasuki tahap ujicoba. 

MYOR menggelontorkan investasi hingga Rp3,7 triliun untuk pembangunan dua pabrik baru yang berlokasi di Balaraja, Banten dan Purwosari, Jawa Timur. 

Kehadiran pabrik ini akan menambah kapasitas produksi MYOR hingga 200.000 ton per tahun. Dengan kehadiran fasilitas produksi baru itu, kapasitas produksi biskuit dan wafer MYOR akan bertambah hingga 30 persen. 

Meskipun operasional pabrik anyar baru dimulai pada 2024, Ricky mengharapkan Mayora tetap bisa memetik euforia momentum Pemilihan Umum yang telah bergulir sejak 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper