Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revisi RUPTL, PLN Tambah Pembangkit EBT 62 GW Sampai 2040

PLN akan menambah porsi pembangkit listrik EBT dengan total kapasitas 62 gigawatt (GW) sampai dengan 2040 dalam revisi RUPTL. Berikut perinciannya:
Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap tertutup kabut di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap tertutup kabut di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN berencana menambah porsi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dalam revisi rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) hingga mencapai 62 gigawatt (GW).

Porsi itu mengambil 75 persen dari total penambahan pembangkit listrik baru yang dirancang dalam revisi RUPTL. Adapun, rancangan usaha penyediaan listrik anyar itu bakal berlaku hingga 2040 mendatang. 

“Kita sudah punya rencana yang cukup ambisius ya 20,9 GW [RUPTL saat ini] akan ditingkatkan lagi menjadi totalnya 62 GW,” kata EVP of Energy Transition and Sustainability PLN Kamia Handayani kepada Bisnis, Rabu (27/9/2023). 

Rencananya, target ambius penyediaan sumber setrum bersih itu dominan berasal dari pembangkit pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan porsi mencapai 34 GW. 

Sisanya, sekitar 28 GW bakal dipenuhi lewat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). 

“Banyaknya baseload, karena kita kan membutuhkan baseload ya,” kata dia. 

Kendati demikian, Kamia menuturkan, perseroan belum benar-benar selesai membahas revisi RUPTL 2021-2030 tersebut. Dia belum dapat mengonfirmasi ihwal finalisasi RUPTL tersebut. 

“Kapan akan disahkan itu harus ditunggu dulu ya, tapi grand design-nya sudah disiapkan,” kata dia. 

Sebelumnya, dalam RUPTL 2021-2030, PLN mencanangkan porsi pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan sebesar 51,6 persen dan energi fosil 48,4 persen.  

Adapun, kapasitas pembangkit EBT akan ditambah hingga 20.923 megawatt (MW). Kapasitas ini terbagi atas pembangkit listrik tenaga air (PLTA/M/MH) mencapai 10.391 MW, PLTB 597 MW, PLT Bio 590 MW, PLTP 3.355 MW, PLTS 4.680 MW, PLT EBT Base 1.010 MW, dan battery energy storage system (BESS) 300 MW. 

Sementara itu, tambahan kapasitas pembangkit energi fosil didominasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU/MT) 13.819 MW, PLTG/GU/MG 5.828 MW, serta PLTD sebesar 5 MW. Total penambahan kapasitas pembangkit fosil adalah 19.652 MW. 

Secara keseluruhan, penambahan kapasitas listrik direncanakan mencapai 40.575 MW sampai dengan 2030.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper