Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Keluhkan Bisnis Dagang dengan China, Tapi Pastikan Terus Bertransaksi

Uni Eropa mengeluhkana hubungan perdagangan yang sangat tidak seimbang dengan China. 
Bendera Uni Eropa berdampingan dengan bendera Inggris yanag telah keluar dari kawasan zona ekonomi itu./ Reuters
Bendera Uni Eropa berdampingan dengan bendera Inggris yanag telah keluar dari kawasan zona ekonomi itu./ Reuters

Bisnis.comJAKARTA -- Negosiator perdagangan Uni Eropa (UE) mengutarakan kawasannya memiliki hubungan perdagangan yang sangat tidak seimbang dengan China. 

Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Valdis Dombrovskismeskipun mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk mengurangi kerentanannya terhadap produk-produk strategis dari China. Meski demikian tidak berarti UE akan memutuskan hubungan dengan China. Pasalnya, persekutuan negara Eropa itu memiliki nilai perdagangan yang tinggi dengan China.

Seperti dilansir Bloomberg, Minggu (24/9/23), Valdis dalam pidato di Bund Summit Shanghai pada Sabtu (23/9) waktu setempat juga mengutarakan bahwa Eropa tengah mencoba mencari keseimbangan baru dalam strateginya terhadap China. Strateginya dengan mengurangi ketergantungan namun tetap mempertahankan akses pasar ke China. 

Baru-baru ini, UE mengumumkan penyelidikan anti monopoli terhadap kendaraan listrik China. Hal ini memicu keberatan dari Negeri Tirai Bambu. 

“Ini adalah tindakan proteksionisme yang akan sangat mengganggu dan mendistorsi rantai industri otomotif global,” jelas Kementerian Perdagangan China setelah penyelidikan diumumkan. 

Menurut sumber Bloomberg, diperkirakan Dombrovskis akan memberitahu China bahwa perjanjian konkret diperlukan dalam upaya memulihkan perdagangan dengan UE. Ia nantinya juga akan berusaha menjelaskan kepada pihak-pihak di China bahwa penyelidikan kendaraan listrik akan mengikuti langkah-langkah prosedural secara ketat dan dia akan meminta kerja sama dari China.

Negosiator tersebut juga mengajak China untuk membantu bersama dengan badan lain seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menjaga pasokan pangan global, di tengah efek dari Rusia keluar dari perjanjian Black Sea Grain Initiative.

Sebagai catatan, pembicaraan tersebut berlangsung dalam forum besar “High-Level Economic and Trade Dialogue” UE-China. Forum ini menjadi tempat bagi pejabat senior membahas masalah-masalah terkait makroekonomi, hambatan perdagangan, rantai pasokan, dan layanan keuangan.

Forum Ini juga bisa menjadi batu loncatan untuk pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan Ursula von der Leyen dari UE nanti dalam tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper