Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Pertimbangan The Fed yang Pengaruhi Keputusan Suku Bunga Acuan

Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, akan mengumumkan keputusan suku bunga baru negara Paman Sam pada 20 September waktu setempat.
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Seikat, The Fed menghadapi sejumlah isu jelang memutuskan kenaikan, menurunkan, atau mempertahankan suku bunga acuan. Sejumlah kabar itu meliputi pemogokan para pekerja otomotif, penutupan pemerintah federal (shutdown) dan pinjaman pelajar yang menekan konsumen. 

Mengutip Reuters, Selasa (19/9/2023) Serikat Pekerja Otomotif AS (United Auto Workers) melakukan aksi mogok kerja terhadap tiga produsen otomotif utama pada Jumat (15/9). P dengan pemogokan awal sebesar 13.000 karyawan di tiga pabrik. 

Kemudian, para pejabat federal terpilih hanya memiliki waktu hingga 30 September 2023 untuk menyetujui anggara. Kebutuan akan menyebabkan lembaga-lembaga federal tutup. Perwakilan Kongres dari Partai Republik menjadi kunci kesepakatan . 

Kemudian, pembayaran pinjaman pelajar juga akan dimulai kembali pada Oktober 2023, setelah penangguhan tiga tahun selama Covid-19. 

Tiga isu besar ini menjadi realitas yang akan dihadapi The Fed untuk memutuskan suku bunga acuan negara itu. Pengumuman ini akan disampaikan pada 20 September atau padaa Kamis dini hari (21/9) waktu Indonesia. 

Secara terpisah, hal ini mungkin tidak mengubah pandangan pembuat kebijakan terhadap risiko jangka pendek, atau mengubah fokus mereka untuk meredakan inflasi yang masih tinggi. 

Namun, dengan perekonomian yang diperkirakan akan melambat pada bulan-bulan terakhir tahun ini, gangguan yang berkepanjangan di industri otomotif dan di badan-badan federal dapat memberikan hasil yang tidak terduga. 

Contohnya adalah belanja konsumen yang berkurang, mendorong harga mobil dalam pukulan terhadap perjuangan inflasi The Fed, dan dapat memberikan ketidakpastian terhadap keyakinan bisnis yang bisa menjadi perbedaan antara “soft landing” atau “kemunduran”.

Para ekonom Goldman Sachs juga telah meredam pandangan mereka yang secara umum bullish dengan memperingatkan akan adanya “lubang” di kuartal IV/2023, menimbang jutaan konsumen yang menghadapi pembaharuan pembayaran pinjaman mahasiswa pada Oktober 2023 yang akan mengalihkan pengeluaran lain. 

Menurut para ekonom Goldman, hal tersebut dapat mengurangi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) lebih dari satu persen. 

Kemudian, Kepala ekonom di Dreyfus dan Mellon dan mantan kepala divisi kebijakan moneter The Fed, Vincent Reinhart, juga berpendapat bahwa terdapat risiko tambahan dimana neraca keuangan The Fed (balance sheet) kini mencapai tingkat yang tak terduga, yang dapat memperketat kondisi keuangan. 

"Resesi berasal dari guncangan-guncangan yang berkaitan dengan kerentanan ekonomi. Jika Anda terlambat dalam siklus pengetatan, suku bunga dana dibatasi, buffer telah diturunkan, maka Anda lebih rentan," jelasnya, dan berpendapat bahwa kejadian-kejadian seperti ini seharusnya sudah bisa diantisipasi setahun yang lalu. 

Dengan The Fed yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakan pada 5,25-5,50 persen pada 19-20 September 2023, risiko-risiko yang muncul mungkin hanya akan mengubah atmosfer dan bahasa di sekitar pertemuan tersebut.

Para gubernur The Fed pada saat ini hanya memberikan sedikit petunjuk mengenai keputusan-keputusan yang akan datang. Mereka mungkin akan mendekati akhir kenaikan suku bunga yang dimulai sejak Maret 2022, untuk menangkis inflasi namun belum siap mengumumkan dengan pasti bahwa suku bunga telah mencapai puncaknya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper