Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM: Pendanaan Transisi Energi AZEC Bisa Lebih dari US$500 Juta

Kementerian ESDM memperkirakan pendanaan dari AZEC untuk transisi energi bisa melampaui angka US$500 juta.
PLTU Jawa 8/ Istimewa - PLN
PLTU Jawa 8/ Istimewa - PLN

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pendanaan Asia Zero Emission Community (AZEC) untuk transisi energi Indonesia masih bisa bertambah dari angka awal yaitu US$500 juta.

AZEC sendiri merupakan kesepakatan yang terjadi antara Jepang dengan Indonesia pada saat gelaran KTT G20 di Bali. 

Melalui inisiatif AZEC ini, Indonesia mendapatkan prioritas pertama pendanaan sebesar US$500 juta untuk mengimplementasikan program transisi energi dan memperluas kerja sama serta inisiatif dekarbonisasi.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan bahwa untuk pendanaan dari AZEC dapat mencapai angka miliar dolar Amerika.

“Awalnya 500 juta (US$) tapi angkanya akan naik terus, kemungkinan tidak resmi bergerak ke arah miliar dolar,” kata Yudo dalam acara IETD 2023 dikutip, Selasa (19/9/2023).

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyebut bahwa pendanaan dari AZEC untuk nilainya memang belum berhenti di angka US$500 juta.

Menurutnya, angka tersebut bisa saja akan bertambah, apalagi pendanaan AZEC dikeluarkan oleh negara Jepang.

“Kenapa akan bertambah? karena AZEC sponsor utamanya Jepang jadi wajarlah, masa 500 juta (USD) untuk kelas program yang ini,” ujarnya.

Perlu diketahui, pendanaan AZEC merupakan kesepakatan yang terjadi antara Jepang dengan Indonesia pada saat gelaran KTT G20 di Bali untuk mempercepat transisi energi.

Inisiatif AZEC didasari kedua negara yang meyakini bahwa Asia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global akan menjadi motor penggerak perekonomian dunia sekaligus model kerja sama dalam mewujudkan proses transisi energi yang rasional, berkelanjutan, dan berkeadilan dengan tetap mempertimbangkan kondisi nasional yang berbeda.

Kedua negara juga meyakini keamanan pasokan, keterjangkauan, dan people-oriented adalah kunci utama dalam proses transisi energi untuk mencapai tujuan Net Zero Emission (NZE) yang memungkinkan Asia dapat memimpin proses transisi energi global tanpa mengorbankan pembangunan ekonomi.

Jepang dan Indonesia memiliki kepedulian yang sama bahwa energi dan ekonomi harus bekerja sama untuk mencapai kemakmuran dengan menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengubah energi menuju netralitas karbon/emisi nol bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper