Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goldman Sachs: The Fed Tak Naikkan Suku Bunga pada November 2023

Goldman Sachs meramal The Fed tak akan menaikkan suku bunga acuan pada November 2023. Ini alasannya.
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner

Bisnis.com, JAKARTA - Para ahli strategi Goldman Sachs memproyeksikan Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mungkin tidak akan menaikkan suku bunga pada 31 Oktober-1 November 2023. 

Mengutip Reuters, Senin (18/9/2023) Goldman Sachs menuturkan bahwa indikator-indikator ekonomi yang mengarah positif akan meyakinkan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) membatalkan kenaikan suku bunganya. 

"Pada bulan November, kami berpikir bahwa penyeimbangan kembali pasar tenaga kerja lebih lanjut, berita yang lebih baik mengenai inflasi, dan kemungkinan pertumbuhan kuartal keempat yang akan datang akan meyakinkan lebih banyak partisipan bahwa FOMC dapat membatalkan kenaikan suku bunga tahun ini, seperti yang kami kira pada akhirnya akan terjadi," jelas para ahli strategi dalam laporannya. 

Kemudian, para ahli strategi juga memperkirakan “dot plot” The Fed, yakni yang mencerminkan proyeksi suku bunga The Fed, akan menunjukan isyarat kenaikan satu lagi, jika hanya untuk mempertahankan fleksibilitas untuk saat ini. 

Di lain sisi, beberapa investor besar, termasuk J.P. Morgan Asset Management dan Janus Henderson Investors, mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga.

Keputusan tersebut sendiri mengikuti siklus pengetatan kebijakan moneter yang paling agresif dalam beberapa dekade terakhir. 

Menurut FedWatch Tool CME Group, kontrak berjangka yang terkait suku bunga acuan The Fed, memperhitungkan peluang 98 persen bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan 19-20 September 2023. 

Selain itu, suku bunga yang saat ini berada di kisaran 5,25-5,50 persen, 72 persen diperkirakan tetap tidak berubah pada pertemuan 31 Oktober-1 November 2023. 

Ahli strategi Goldman kemudian juga menambahkan bahwa tahun depan terlihat bahwa suku bunga akan menurun secara bertahap, jika inflasi terus mendingin. 

Tak hanya itu, mereka juga memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonominya, ketika para pembuat kebijakan berkumpul pada minggu depan. 

Para ahli strategi mengatakan bahwa The Fed dapat meningkatkan estimasi pertumbuhan AS pada 2023 menjadi 2,1 persen dari sebelumnya sebesar 1 persen. Hal ini mencerminkan ketahanan ekonomi. 

Kemudian, diperkirakan estimasi tingkat pengangguran pada 2023 juga akan dipangkas sebesar dua persepuluh poin menjadi 3,9 persen.  Inflasi inti juga diperkirakan berkurang empat persepuluh poin menjadi 3,5 persen.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper