Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asumsi Makro 2024 Diubah, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan pemerintah mengubah asumsi makro pada RAPBN 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI terkait Pengantar RKA dan RKP Kementerian Keuangan Tahun 2024, Senin (12/06). Dok Kemenkeu RI.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI terkait Pengantar RKA dan RKP Kementerian Keuangan Tahun 2024, Senin (12/06). Dok Kemenkeu RI.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan dan DPR telah sepakat mengubah atau menaikkan asumsi Indonesia Crude Price (ICP) dan lifting minyak pada asumsi dasar makro RAPBN 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa harga ICP kini naik menjadi US$82 per barel dari sebelumnya hanya US$80 per barel.

Kemudian, kata wanita yang akrab disapa Ani tersebut, lifting minyak bumi juga disesuaikan menjadi 635.000 barel per hari dari sebelumnya 635.000 barel per hari.

"Asumsi dasar ekonomi makro kini diselaraskan dengan perkembangan ekonomi terkini dan prospek perekonomian ke depan, serta upaya perbaikan sehingga perlu dilakukan penyesuaian pada asumsi harga minyak mentah dunia," tutur Ani di sela-sela rapat kerja Kemenkeu dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Kamis (7/9).

Ani menjelaskan bahwa melonjaknya harga minyak mentah dunia itu disebabkan oleh Arab Saudi dan Rusia yang berencana menahan produksi hingga akhir tahun ini.

Selain itu, Amerika Serikat juga telah membatalkan eksplorasi sumber cadangan minyak mentah baru di Alaska.

"Hal ini tentunya akan menimbulkan dinamika dari sisi supply side," katanya.

Menurut Ani, faktor geopolitik juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan harga minyak dunia mengalami kenaikan dan mempengaruhi harga ICP di dalam APBN 2024.

"Ini yang sering tidak bisa dimasukan ke dalam modeling proyeksi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper