Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Minta Target Lifting Minyak Naik di 2024, Ini Strategi Menteri ESDM

Komisi VII DPR RI meminta pemerintah menaikkan target lifting migas dalam RAPBN Tahun Anggaran (TA) 2024.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasfrif mengatakan kementeriannya berupaya untuk mengungkit lifting minyak dan gas (migas) pada tahun depan melalui potensi tambahan produksi sejumlah lapangan pengembangan dan onstream proyek Train 3 LNG Tangguh. 

Komitmen itu disampaikan Arifin setelah Komisi VII DPR RI meminta pemerintah untuk menaikkan target lifting migas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2024. 

“Kemarin kita bahas effort karena masih ada potensi buat satu perbaikan yang sekarang bocor-bocor, cegah unplanned shutdown dan juga ada potensi tambahan, itu yang kita harapkan” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Seperti diketahui, lewat rapat kerja (raker) pembahasan Asumsi Makro RAPBN 2024 sektor energi, Kamis (31/8/2023) kemarin, komisi energi meminta Arifin untuk menaikan target lifting migas di level 1,67 juta boepd atau naik 10 boepd dari usulan awal yang disampaikan eksekutif saat penyampaian pidato nota keuangan presiden pertengahan Agustus lalu. 

Spesifiknya, Komisi VII meminta pemerintah mengungkit lifting minyak ke angka 635.000 bopd, dari usulan awal di level 625.000 bopd. Asumsi makro hulu migas itu dibarengi dengan kesepakatan cost recovery di level US$8,25 miliar. 

Arifin mengatakan pemerintah bakal mengoptimalkan sejumlah potensi tambahan produksi migas dari beberapa lapangan pengembangan tahun depan.

Dia memproyeksikan terdapat potensi tambahan produksi minyak bumi sekitar 10.762 barel per hari, yang berasal di antaranya dari proyek Tangguh Train-3, Optimalisasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) Pertamina Hulu Kalimantan Timur, OPLL Sanga-Sanga ramp up, dan Lapangan Haur Gede.

"Di gas bumi, potensi tambahan produksi tahun 2024 adalah sebesar 329,78 MMscfd. Tambahan tersebut di antaranya berasal dari Proyek Tangguh Train-3, OPLL Sanga Sanga, proyek Dayung facility optimalisasi, proyek optimalisasi fasilitas produksi Anoa Hub, dan Plan of Development (POD) Central Secanggang,” ujarnya.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerangkan susutnya target lifting minyak dan gas (migas) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 disebabkan karena minimnya proyek strategis yang akan onstream pada tahun depan.  

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, mencatat beberapa lapangan strategis, seperti Lapangan Duyung, Hidayah, Asap, Kido dan Merah baru bisa beroperasi komersial selepas triwulan IV/2024. Situasti itu, kata Nanang, membuat pemerintah mematok target lifting migas yang realistis pada RAPBN 2024.

“Data historis menunjukkan target APBN dengan realisasi cukup jauh jaraknya dari tahun ke tahun, dari cara berpikir itu, kita mencoba dari sisi target lebih realistis, kita hitung berapa kemampuan setelah betul-betul kita peras, ternyata memang untuk 2024 tidak ada proyek baru yang signifikan,” kata Nanang di Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper