Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janet Yellen Was-was Perlambatan Ekonomi China Berdampak ke AS

Menkeu Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan perlambatan ekonomi China bisa berdampak atau menimbulkan risiko ke AS.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen/Bloomberg.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen/Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Janet Yellen menyebut pelemahan ekonomi China sebagai "faktor risiko" bagi Amerika Serikat, namun hal ini tidak secara signifikan mengurangi optimismenya terhadap perekonomian Amerika saat ini. 

"Perlambatan China akan memiliki dampak terbesar pada negara-negara tetangganya di Asia, tetapi akan ada beberapa dampak ke Amerika Serikat," kata Yellen kepada para wartawan setelah berpidato di Las Vegas seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/8/2023).

Meskipun ekonomi China saat ini tengah goyang, Yellen mengaku tetap optimistis mengenai prospek ekonomi AS secara keseluruhan. Dia mengakui bahwa terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi untuk saat ini. Namun, dia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi AS tetap sehat.

Hal itu, katanya, terlihat dari pasar kerja yang sangat kuat dan inflasi yang melandai. 

Komentar Yellen muncul beberapa hari setelah Presiden Joe Biden mengecam masalah-masalah ekonomi China sebagai "bom waktu" dan menyebut para pemimpin Partai Komunis sebagai "orang-orang jahat".

Berbicara pada sebuah acara penggalangan dana politik pada 11 Agustus, Joe Biden mengatakan bahwa China berada dalam "masalah" karena pertumbuhannya melambat dan karena tingkat pengangguran yang tinggi.

Dikutip dari Bloomberg, kekhawatiran terus meningkat minggu ini atas prospek pertumbuhan di China. Yuan jatuh ke level terlemah sejak November setelah rilis serangkaian angka-angka ekonomi yang mengecewakan. Mata uang Negeri Tirai Bambu tersebut telah jatuh sekitar 5 persen tahun ini, kinerja terburuk di Asia setelah yen.

Di antara angka-angka terburuk untuk ekonomi China, pinjaman bank turun ke level terendah 14 tahun, harga konsumen dan produsen turun, dan ekspor turun paling banyak sejak Februari 2020.

Kondisi Ekonomi AS

Sebaliknya, Yellen justru memfokuskan perhatiannya pada kekuatan mengejutkan pasar tenaga kerja AS meskipun Federal Reserve (The Fed) melakukan kampanye kenaikan suku bunga paling agresif dalam beberapa dekade.

Ketika ditanya mengapa jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Amerika tidak merasa ekonomi berjalan dengan baik, Yellen menjawab dengan mengatakan pandangan mereka jauh lebih positif ketika ditanya bagaimana keadaan mereka secara pribadi.

"Ketika orang Amerika ditanya tentang situasi keuangan pribadi mereka, 70 persen atau lebih mengatakan bahwa mereka merasa sangat baik," Namun, ketika mereka ditanya tentang ekonomi secara keseluruhan, mereka memiliki pandangan yang lebih lemah," ujar Yellen. 

Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Senin (14/8/2023), Yellen juga mengomentari dampak berkelanjutan dari perang Rusia di Ukraina terhadap perekonomian global dan Amerika Serikat.

Dia mengatakan bahwa keputusan Rusia baru-baru ini untuk menarik diri dari kesepakatan yang mengijinkan biji-bijian Ukraina keluar dari Laut Hitam telah meningkatkan harga pangan dunia dan paling merugikan negara-negara termiskin. Yellen juga mengatakan bahwa Rusia juga menderita akibat perang.

"Rubel telah menurun nilainya, yang merupakan cerminan dari fakta bahwa program sanksi kami dengan sekutu-sekutu kami, dan perang, telah menyebabkan pengurasan ekonomi Rusia," katanya.

Bank sentral Rusia mengadakan pertemuan luar biasa pada hari Selasa setelah rubel jatuh menembus level 100 per dolar AS untuk pertama kalinya sejak Maret 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper